DI Yogyakarta – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meluncurkan awan panas guguran. Sejumlah warga mengabadikan detik-detik ketika awan panas meluncur, Kamis pagi. Video tersebut diunggah di akun Instagram @merapi_uncover.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat awan panas guguran tersebut meluncur sejauh dua kilometer ke arah barat daya pada pukul 07.10 WIB, Kamis pagi dengan amplitude 16 milimeter dan berdurasi 191 detik.
Berdasarkan data pengamatan tanggal 17 Juni 2021, sejak pukul 00.00 WIB—06.00 WIB, terjadi kegempaan guguran sebanyak 32 kali, gempa embusan tiga kali, dan hybrid/fase sebanyak 12 kali.
Petugas mengimbau warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi untuk tetap tenang tetapi selalu waspada dengan potensi bahaya gunung yang berketinggian 2.930 meter dari permukaan laut ini. Menurut BPPTKG, warga perlu mewaspadai awan panas dan guguran lava yang bisa mencapai lima kilometer pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Serta tiga kilometer pada sektor tenggara yakni meliputi Sungai Gendol.
BPPTKG meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di kawasan Gunung Merapi.
Balai ini juga merekomendasikan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung MErapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk dihentikan. Serta menyarankan pelaku wisata untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilometer dari puncak gunung.
Gunung Merapi berstatus siaga sejak 5 November 2020 lalu. BPPTKG Yogyakarta menetapkan tingkat aktivitas gunung api ini pada level tiga. Apabila Merapi meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (act/nur)
Load more