Subulussalam, Aceh - Banjir setinggi hingga satu meter masih merendam beberapa desa yang terletak di bantaran sungai Lae Souraya, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam, Aceh.
Selain itu, badan jalan penghubung beberapa desa di wilayah ini juga ikut tergenang. Hal ini menyebabkan belasan kendaraan bermotor tak bisa melintas.
"Dilokasi ini ada 4 hingga 5 buah rakit bang, sekali menyeberang bisa membawa 5 sepeda motor dan beberapa orang sekaligus, hari ini sudah ratusan yang saya seberangkan,” Kata Razali, operator rakit darurat.
Menurut warga, banjir musiman itu terjadi dua hingga tiga kali setahun. Bila musim penghujan tiba, debit air di hulu Sungai Souraya akan meningkat. Warga pun berharap adanya peningkatan insfrastruktur satu-satunya akses jalan yang dipergunakan warga untuk mengangkut hasil pertanian.
"Terutama jalan kami ini, kalau bisa dinaikkan sekitar 50 centi lah, kalau sudah dinaikkan warga kita yang melintas mudah-mudahan bisa lewatlah,” Kata Samiun, kepala desa Muara Batu Batu.
Selain karena intensitas hujan yang cukup tinggi, banjir juga disebabkan karena kondisi hutan yang kian rusak, sebagai dampak dari aktifitas pembalakan liar dan masifnya alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan kelapa sawit beberapa tahun terakhir. (Muhamad Roni/ Wna)
Load more