Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat terorisme, Al Chaidar yakin jika dedengkot Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang dibekingi oleh intelijen.
Selaku Mantan NII, ia kemudian mengatakan bahwa pihaknya yakin meski Al Zaytun memiliki bekingan pasti dapat ditindak.
“Kita memberanikan diri pada waktu itu. Kita yakin ini bisa jadi kasus kedua meski dibekingi intelijen akan ditindak,” jelas Chaidar.
Kemudian mengenai gerombolan NII di Al Zaytun, Al Chaidar mengatakan banyak yang melarikan diri.
“Gerombolannya tinggal sedikit di Al Zaytun, banyak mereka melarikan diri sejak kasus ini muncul ke permukaan,” tandas Al Chaidar.
Kini yang ada di Al Zaytun menurut Al Chaidar tinggal muadof saja.
“Muadof-muadof ini memiliki dua nama, KTP dua, nama sani yang sering dipakai di Al Zaytun,” kata Al Chaidar.
Sementara elitnya kata Al Chaidar sudah melarikan diri dan ada yang sudah dipecat oleh Panji Gumilang.
Panji Gumilang (Ist)
“Orang-orang ini sudah melarikan diri. Elitnya sudah dipecat oleh Panji Gumilang, seperti Imam Suprianto,” jelas Al Chaidar.
Sebagaimana diketahui, Pospes Al Zaytun terus disorot. Berbagai kontroversi yang dilakukan oleh dedengkot Al Zaytun, Panji Gumilang semakin terkuak.
Sebelumnya, Al Chaidar dalam program Fakta tvOne mengatakan, Panji Gumilang akan mempengaruhi politisi Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Al Chaidar mengatakan bahwa pada tahun 1993, Panji Gumilang (atau Abu Totok) pernah mengatakan negara Indonesia bodoh karena tidak mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan Taiwan.
Panji Gumilang (Ist)
Al Chaidar juga menyebutkan Panji Gumilang menyuruh orang-orang (kelompok) Islam Liberal untuk mempromosikan agama Yahudi.
Selain itu, Al Chaidar juga mengatakan bahwa isu Israel ini dimunculkan lagi untuk menyegarkan lagi bahwa keputusan Indonesia pada masa Soekarno, tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah keputusan yang salah.
Panji Gumilang mengatakan bahwa kita harus membuka hubungan diplomatik dengan siapapun. Al Chaidar melihat ambisi Panji Gumilang ini sangat utopis.
Lebih lanjut Al Chaidar mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah sepertinya mulai membuka hubungan diplomatik seperti saling berkunjung dengan Israel.
Ponpes Al Zaytun (Ist)
Al Chaidar mengaku punya alasan sendiri di balik usulan pengambil alihan Ponpes Al Zaytun dan menyerahkannya kepada Ustaz Adi Hidayat.
Pernyataan itu dilontarkan Al Chaidar setelah tuntutan besar-besaran menyerukan pembubaran pesantren yang dikelola Panji Gumilang itu.
Menurutnya, pesantren yang bagus seharusnya tidak dibubarkan sejak awal. Ia menyebut justru Panji Gumilang lah yang harus disingkirkan atas kontroversi yang dilakukannya.
“Pesantrennya jangan ditutup. Hanya Panji Gumilang yang memang sangat Dajal ini yang kurang ajar ini, yang harus ditangkap karena dia sudah melakukan sejumlah pelanggaran hukum,” ujarnya mengutip dari Instagram @fuadbakh, Jumat (30/6/2023).
Habib Bahar bin Smith saat dialog di tvOne juga turut mempertanyakan siapa sosok bekingan dibalik Panji Gumilang.
“Sudah jelas menyimpang sesat kenapa gak langsung ditangkap, siapa bekingnya?” ungkap Habib Bahar bin Smith.
Ia kemudian blak-blakan menyebut tak takut dengan sosok bekingan dibaliknya.
“Makanya saya bilang ‘Hei Panji Gumilang, saya enggak peduli siapa pun kau punya beking saya gak peduli, mau iblis kau punya beking. Saya makan,” tutur Habib Bahar bin Smith.
Tak hanya itu, Habib Bahar juga mengungkapkan bahwa banyak pihak yang mengecam Panji Gumilang mulai dari organisasi Islam hingga masyarakat non-muslim. Semua meminta untuk menutup Al Zaytun.
“Dalam masalah Al Zaytun, saya lihat dalam pandangan saya. NU bersuara, Muhammadiyah bersuara, ormas-ormas Islam bersuara, pengurus-pengurus masjid semua, dan bahkan masyarakat yang non muslim pun bersuara yakni mendukung sama-sama untuk menangkap Panji Gumilang dan menutup Ponpes Al Zaytun,” ungkap Habib Bahar bin Smith.
Ia juga berjanji akan mendatangi Ponpes Al Zaytun jika pondok pesantren tersebut tak kunjung ditutup.
Load more