"Karena pekerja kalau lewat dalam harus lepas sepatu, harus lewat tangga mungkin tidak mau mengantre. Jadi tingkat kesabaran aja, yang kapasitasnya untuk 6 orang dipakai 9 orang," kilah Rahmat.
Ia mengungkapkan proyek renovasi bangunan tersebut bersifat perseorangan dan sudah berlangsung sejak April 2023. "Saya langsung yang merekrut pekerja, saya yang mengajukan kerjaan atau item pekerjaaan ke admin. Ya, (proyek) cuma nutup outdoor jadi indoor," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto, mengatakan pengkajian yang dilakukan Tim Puslabfor Mabes Polri akan dijadikan sebagai bahan penyelidikan terkait insiden jatuhnya lift yang menelan tujuh korban jiwa.
"Kami sudah periksa tujuh orang saksi yang terdiri dari empat orang petugas keamanan sekolah, pengawas vendor pekerja, Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah Azzahra,” jelas Kombes Ino Harianto.
Sejauh ini, Polresta Bandar Lampung belum menentukan unsur tindak pidana maupun tersangka atas insiden kecelakaan kerja tersebut. (puj/wna)
Load more