Banyuwangi, Jawa Timur - PT Angkasa Pura (AP) II dan Yayasan Kick Andy memberi bantuan kaki palsu kepada 24 penyandang disabilitas tuna daksa di Banyuwangi.
“Alhamdulillah, bisa jualan nasi goreng lagi. Enggak perlu pakai tongkat, sekarang bisa lebih leluasa bergerak,” ungkap Suyati, salah seorang penyandang disabilitas yang mendapat bantuan kaki palsu.
Suyati, kehilangan salah satu kakinya akibat kecelakaan 11 tahun lalu. Ia sangat gembira saat menerima kaki palsu, karena moment ini sudah lama menjadi impiannya.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senior General Manager of Community Development AP II, Amirzal, Pimpinan Yayasan Kick Andy, Ali Sadikin, dan Executive General Manager PT AP II Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro, di pendopo Banyuwangi, Kamis (11/11).
Bupati Ipuk mengapresiasi aksi kolaborasi kemanusiaan ini.
"Kami ucapkan terima kasih kepada PT AP II dan Yayasan Kick Andy yang telah peduli kepada masyarakat Banyuwangi. Bantuan ini kian melengkapi berbagai program bantuan yang telah kami siapkan untuk disabilitas,” kata Ipuk.
Senior General Manager of Community Development AP II Amirzal mengatakan, penyerahan kaki palsu ini merupakan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) AP II.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa membantu para penyandang disabilitas agar lebih mandiri, bisa bersosialisasi dan beraktivitas lebih mudah lagi,” kata Amirzal.
Ketua Harian Yayasan Kick Andy, Ali Sadikin mengatakan, tujuan utama program ini adalah agar para penyandang disabilitas lebih produktif dan mandiri.
“Tidak semua yang mengajukan bisa kita setujui. Kami dan AP II punya persyaratan-persyaratan, juga ada survey, sehingga yang menerima benar-benar orang yang tepat. Misalnya, pedagang UMKM yang kehilangan kakinya karena kecelakaan,” ujar Ali.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melakukan banyak program untuk penyandang disabilitas, mulai program pemberdayaan seperti pelatihan dan bantuan alat usaha, hingga beasiswa pendidikan. Selain itu, ruang-ruang publik secara bertahap dibuat ramah untuk para penyandang disabilitas. Misalnya, di ruang terbuka hijau disediakan tangga berhandle untuk tuna netra. Ada juga di beberapa tempat pelican crossing untuk memudahkan saat menyeberang jalan. (Happy Oktavia/hen)
Load more