"Dari awal berdirinya 25 tahun lalu Al-Zaytun mempunyai semboyan pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian. Pada saat itu mungkin gagasan ini disalah artikan oleh sebagian orang dan belum banyak dipahami oleh sebagian besar masyarakat dalam kehidupan yang hakiki berbangsa dan bernegara," terangnya.
Walaupun sang ayah harus menghadapi tantangan yang sangat dahsyat. Namun Anis pastikan Panji Gumilang paham dengan konsekuensi itu.
‘’Karena bagi beliau pengorbanan yang besar adalah usaha memahami ajaran supaya bisa memahami hidup yang hakiki," tutupnya. (amr/kmr)
Load more