Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam menyebutkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) semakin tidak jelas arahnya usai dibentuk satu tahun yang lalu.
Ridwan menegaskan ketidakjelasan ini dipengaruhi oleh belum ditentukan siapa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) besutan tiga partai politik tersebut atau KIB.
"Sampai sekarang masih belum jelas arahnya KIB itu. Karena ada yang sudah mendukung yang lain, ada yang masih belum, ada yang masih menunggu," ungkapnya kepada media, Selasa (11/7/2023).
Sebagaimana diketahui, di dalam KIB tergabung tiga partai politik besar, yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PPP sudah mendeklarasikan secara terbuka dukungannya terhadap capres Ganjar Pranowo besutan PDIP.
Sementara itu, isunya PAN juga telah menggaungkan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga akan maju sebagai capres di bursa Pemilu 2024 mendatang.
"Nah, ini kita akan evaluasi dalam artian dibahas lah. Karena fungsinya dewan pakar ini kan para pemikir," kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Supriansa mengatakan partainya ingin Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto maju di Pilpres 2024.
“Tunggu 2-3 bulan lagi. Ini Golkar akan muncul dengan pasangannya Airlangga bersama dengan siapa dan kita akan lihat nanti,” ucapnya di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).
Dia menjelaskan berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar seluruh kader menginginkan Airlangga maju Pilpres 2024.
Namun, Supriansa mengakui bahwa partainya belum mengumumkan sikap politik pilpresnya dalam waktu dekat ini.
Menurutnya, Airlangga masih fokus menjalani tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Tunggu waktunya dan sebentar lagi kita akan lihat karena Pak Airlangga memiliki prototipe yang tenang dalam menghadapi sebuah kontestasi,” ujar dia. (agr/nsi)
Load more