"Jadi itu sangat tergantung dengan 4 organisasi yang lain," sambungnya.
Terkait sejak dan sampai kapan mogok massal itu akan dilakukan, Harif menyebut pihaknya masih membahas kesepakatan tersebut dan terus mengkonsolidasikannya.
"Masih kita pikirkan sedang dibahas. Yang pertama konsolidasinya cermat, sasarannya tepat dan hal-hal yang sangat penting soal nyawa tetep jalan. Itu yang dikoordinasikan itu pelayanan pilihan bisa dilakukan (mogok)," jelasnya.
Sebelumnya, ribuan dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi profesi kesehatan mengepung gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).
Mereka menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Aksi Selamatkan Kesehatan Rakyat Indonesia" sebagai bentuk respons penolakan pengesahan RUU Omnibus Law Kesehatan menjadi UU yang rencananya akan disahkan DPR RI dalam rapat paripurna hari ini.
Pantauan tvOnenews.com di lokasi, ribuan nakes dari berbagai daerah itu mengenakan pakaian serba putih dengan rompi berwarna merah tua.
Mereka membawa sejumlah poster dan banner bertuliskan "Tolak RUU Kesehatan Mengancam Keselamatan dan Kepentingan Rakyat" dan "Setop Pembahasan RUU Kesehatan, RUU Titipan Asing dan Kapitalis". (rpi/nsi)
Load more