Jakarta - Rasa khawatir berkepanjangan akibat pandemi Covid -19 masih menghantui kehidupan masyarakat dengan hadirnya varian Covid-19 baru gelombang ketiga, seperti yang ditunjukan oleh kejadian di sejumlah negara.
Salah satu yang memungkinkan terjadinya penularan bisa disebabkan oleh kondisi hunian kita dan lingkungannnya yang tidak mendukung hidup yang sehat. Kecenderungan sikap masyarakat yang abai, terlihat dari kendurnya ketaatan terhadap prokes maupun aktivitas di sekitar huniannya.
Hal ini yang menjadi perhatian Prodi Arsitektur Universitas Pancasila yang khawatir terulangnya kejadian seperti tahun 2020 yang banyak menimbulkan korban jiwa.
Bersama IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Jakarta dan pemerhati arsitektur Kenari Djaja, Majalah Asrinesia serta Majalah Property & Bank, membahas kondisi bangunan hunian melalui seminar online bertajuk Tipologi Hunian Pasca Pandemi, Kamis (11/11/2021).
Tiga pakar di bidang perumahan dan permukiman, melihat pentingnya desain hunian ke depan harus mengadaptasi perlindungan kesehatan penghuni dan aktivitasnya.
Dr. Pradiono Suriadi, M.Arch, MM, MBA yang mewakili akademisi dari Arsitektur Universitas Pancasila, mengingatkan bagaimana sebaiknya merancang hunian yang benar dan sehat, baik pada desain rumah tunggal maupun perumahan jamak di komplek hunian, seperti di real estat, rumah susun, dan aparteman.
Arsitek Tiyok Prasetyoadi, IAI dari konsultan arsitektur PDW, selalu menekankan pentingnya faktor kesehatan pada setiap rancangan bangunan.
Load more