Ciamis, Jawa Barat – Proyek Strategis Nasional (PSN) bendungan Leuwikeris di Ciamis,Jawa Barat, kini sudah memasuki tahap pengalihan arus sungai ke 2 terowongan pengelakan sepanjang 1 kilometer, Jumat (12/11/2021). Pengalihan arus sungai Citanduy ini dilakukan untuk menyelesaikan tahap pembangunan bendungan utama di aliran sungai Citanduy.
Proses pengalihan disaksikan langsung oleh Direktur Bina Teknik Kementerian PUPR, Eko Winar Irianto, kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citanduy, Bambang Hidayah, kepala SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) pembangunan bendungan Leuwi Keris BBWS Citanduy, Budi Prasetyo, dan sejumlah pejabat Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) dari Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar.
“Pengalihan arus sungai Citanduy ke 2 terowongan ini dilakukan agar pembangunan utama bendungan Leuwi Keris bisa segera dilakukan,” ucap kepala SNVT pembangunan bendungan Leuwi Keris, Budi Prasetyo kepada tvonenews.com.
Mulai Jumat (12/11/2021) ini aliran Sungai Citanduy resmi dialihkan ke dua terowongan pengelakan hingga bangunan bendungan utama rampung dibangun yang direncanakan selesai tahun 2022 nanti. Sungai Citanduy merupakan sungai pembatas antara provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah tepatnya berbatasan dengan Kota Banjar dan Kabupaten Cilacap. Hulu sungai Citanduy berada di gunung Cakrabuana Ciamis dan bermuara di Majingklak, Pangandaran.
Konstruksi Bendungan Leuwikeris mulai dibangun sejak 2016 dan ditargetkan mulai pengisian air awal (impounding) pada 2023 dengan biaya pembangunan sekitar Rp 2,8 triliun. Bendungan Leuwikeris merupakan salah satu Program Strategis Nasional Bidang Sumber Daya Air yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.109 Tahun 2020.
Bendungan Leuwi Keris mampu menampung air 45,35 juta meter kubik untuk mensuplai kebutuhan irigasi di Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Suplai air irigasi dari Bendungan Leuwikeris tersebut diharapkan bisa membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Bendungan Leuwikeris sedianya terdapat 5 manfaat bagi masyarakat di kabupaten/kota sekitar yakni suplai air irigasi di wilayah Kabupaten Ciamis seluas 6.600 hektare dan di Cilacap seluas 4.616 hektar yang nantinya dapat mendorong peningkatan indeks pertanian (IP).
Manfaat lainnya dari bendungan Leuwi Keris yakni penyediaan air baku sebesar 845 liter/detik untuk Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. kemudian mereduksi banjir sebesar 11,7 persen dari 509 meter kubik/detik menjadi 450 meter kubik/detik, potensi menjadi sumber daya listrik untuk PLTA sebesar 20 megawatt (MW) serta destinasi pariwisata, kawasan konservasi air tanah, dan perikanan.
“Banyak manfaat bendungan Leuwi Keris yang bisa dirasakan oleh masyarakat dari tiga kota/kabupaten selain pasokan air untuk irigasi, petani juga bisa tenang karena tidak akan gagal panen lagi akibat banjir,” tambah Budi Prasetyo. (Aditya Tri Wahyudi/mii)
Load more