“Saya sampai ikut dibaiat juga, lalu kemudian ketika saya memutuskan untuk keluar gitu ya karena menurut mereka kan saya sudah benar-benar menjadi anggota NII,” pungkasnya.
Salah satu hal yang paling diingatnya yakni hanya mengacu kepada Al Quran, namun tidak mengacu kepada Hadist.
“Salah satu yang paling saya ingat itu adalah saya tidak tahu NII yang lain tapi wilayah Kemayoran itu ustaz-ustaznya gitu ya itu mengatakan bahwa kita hanya mengacu kepada Al Quran tidak mengacu kepada Hadist,” tutur Ahmad.
Bahkan, ia sempat menganggap bahwa makar NII adalah mendirikan Negara Islam.
“Pada saat itu saya sudah menganggap bahwa mendirikan Negara Islam dalam konteks NKRI itu sudah merupakan makar. Oleh karena itu ya ini gerakan gak beres gitu,” ujarnya. “Kita harus bisa memisahkan sebetulnya antara NII dan keberadaan Al Zaytun.”
Lalu, Aktivis Kebhinekaan dan Perdamaian Ahmad Nurcholish mengungkapkan bahwa Panji Gumilang si pemimpin Ponpes Al Zaytun bukan orang sembarangan.
Dalam NII, dia menjabat sebagai panglima KW9.
Load more