Sleman, tvOnenews.com - Pelaku mutilasi di Sleman sebar potongan tubuh korban di lima lokasi ini.
Direktur Reskrimum Polda DI Yogyakarta Kombes Pol FX Endriadi mengatakan W (29) dan RD (38) merupakan pelaku mutilasi terhadap R (20).
W dan RD menyebar potongan tubuh R di lima lokasi yang berbeda untuk menghilangkan jejak.
Lokasi pertama, pelaku membuang potongan tubuh korban di Jembatan Kelor, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Di lokasi itu, pelaku membuang dua telapak kaki dan pergelangan tangan kiri korban.
Pelaku mutilasi di Sleman sebar potongan tubuh korban di lima lokasi ini. Dok: Andri Prasetyo-tvOne
Polisi pun melakukan penelusuran untuk mencari potongan tubuh korban lainnya usai menemukan potongan tubuh tersebut. Dari penyusuran ini ditemukan beberapa potongan tubuh R lainnya.
"Kepala korban ditemukan dikubur di dekat Sungai Krasak, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta," kata Endriadi, Selasa (18/7/2023).
Lokasi ketiga, pelaku membuang tulang dan organ dalam milik korban di Kali Nyo, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
"Ditemukan daging dan organ dalam serta pakaian dan sandal milik korban di Kali Nyamplung, Dusun Jlegongan, Desa Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta," katanya.
Pelaku mutilasi di Sleman sebar potongan tubuh korban di lima lokasi ini. Dok: Andri Prasetyo-tvOne
Endriadi mengungkapkan potongan daging lainnya juga ditemukan di Sungai Nglinting, perbatasan Desa Lumbungrejo dengan Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Saat ini, kata Endriadi, pihak kepolisian masih mendata potongan-potongan tubuh korban yang ditemukan.
Sebelumnya diberitakan W, RD dan R saling mengenal lewat media sosial Facebook sejak 3-4 bulan lalu.
Ketiganya sepakat untuk bertemu di DI Yogyakarta. Tepatnya di indekos W di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Di lokasi tersebut, R yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di DI Yogyakarta dibunuh oleh kedua pelaku.
"Setelah melihat korban meninggal dunia para pelaku ini panik. Kemudian berniat untuk menghilangkan jejak peristiwa tersebut. Setelah korban meninggal dunia para pelaku panik kemudian melakukan upaya pemotongan atau yang kita kenal dengan mutilasi," jelasnya. (apo/nsi)
Load more