Disrupsi digital telah menuntut pelaku usaha media, termasuk TV FTA, untuk berkonvergensi agar tetap relevan di era digital. Secara khusus, TV FTA harus memanfaatkan momentum analog switch off (ASO) yang membuka ruang bagi TV FTA untuk menciptakan nilai tambah layanannya agar tetap memiliki daya saing dalam ekosistem media di tengah menjamurnya layanan Over-The-Top (OTT).
Dari sisi bisnis penyiaran, Perseroan juga telah mengambil langkah-langkah antisipatif migrasi penyiaran analog ke digital untuk menjaga tingkat kepemirsaan ANTV dan tvOne di antaranya melalui berbagai kampanye dan sosialisasi migrasi siaran TV digital sekaligus memberikan asistensi teknik kepada pemirsa, memutakhirkan infrastruktur penyiaran digital dan memperkuat daya pancar siaran, menyajikan konten yang berkualitas dan beragam dengan fokus consumer centric, dan terus berinvestasi dari segi konten maupun platform digital untuk meraih konsumen digital native (generasi milenial dan Gen Z). Industri penyiaran juga harus beradaptasi dengan teknologi informasi dan komunikasi terkini.
”Memanfaatkan teknologi Artificial Intelligent (AI), tvOne telah menghadirkan terobosan dalam dunia pertelevisian Indonesia. Sejak 21 April 2023, tvOne mempunyai lebih dari tiga presenter AI seperti Nadira, Sasha, Bhoomi, dan Alexa. Sistem AI dapat membaca dan memproses informasi secara cepat dan akurat, serta simbol menuju perubahan yang selalu menuntut adaptasi. Kami akan terus beradaptasi dengan teknologi terkini,” papar CEO tvOne Taufan Eko Nugroho.
Sepanjang tahun 2022 Perseroan membukukan total pendapatan iklan Rp1,70 triliun, turun 6,27 persen dari tahun sebelumnya Rp1,81 triliun.
Penurunan ini karena ketidakpastian penerapan tahapan ASO yang membuat pengiklan bersikap wait and see. Namun demikian, pertumbuhan pendapatan Perseroan masih lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan industri yg turun 9,9 persen.
Dari segi biaya operasional, Perseroan tetap mengedepankan strategi efisiensi dalam pola programming yaitu dengan melakukan akuisisi program berbiaya relatif rendah sehingga biaya program dan siaran dapat ditekan hingga 38 persen menjadi Rp724,4 miliar dibandingkan Rp753 miliar di tahun 2021.
Load more