Tanjungpinang, tvOnenews.com - PT Pelindo Regional I Tanjungpinang berencana menaikan tarif masuk atau pass Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang pada 1 Agustus 2023 mendatang.
PT Pelindo Regional I Tanjungpinang berencana menaikan tarif masuk atau pass Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang pada 1 Agustus 2023 mendatang.Pass domestik naik dari Rp10 ribu menjadi Rp15 ribu per orang. Kemudian tarif pas internasional untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang semula Rp40 ribu naik menjadi Rp75 ribu. Sementara untuk Warga Negara Asing (WNA) dari Rp60 ribu naik menjadi Rp100 ribu.
Rencana kenaikan tarif pass ini menimbulkan polemik dan penolakan. Banyak masyarakat hingga calon penumpang keberatan soal kebijakan tersebut.
Pelaksana Harian (Plh) Manajer operasional Pelindo Tanjungpinang, Raja Junjungan Nasution, mengatakan penyesuaian tarif pass dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 72 tahun 2017 dan Nomor 121 tahun 2018.
Dalam peraturan itu, menurut Raja, pihaknya memiliki kewenangan untuk melakukan penyesuaian tarif pass di pelabuhan selama dua tahun satu kali.
"Seharusnya sudah naik sejak 2020 yang lalu. Karena terjadi pandemi Covid saat itu, kami mengurungkan. Dan barulah sekarang kami upayakan. Kita bicara soal peraturan menterinya," ujar Raja, Jumat (21/7/2023).
Plh Manager Operasional Pelindo Tanjungpinang, Raja. (Tim tvOne/Kurnia)
Raja menerangkan, nilai pass pelabuhan Rp10 ribu per pengunjung terminal domestik sudah berlangsung selama lebih kurang 5 tahun.
Pass Pelabuhan Naik, Calon Penumpang Tak Setuju
Rencana kenaikan tarif pass pelabuhan sebesar 50 persen ini menuai tanggapan negatif dari calon penumpang yang kerap menggunakan Pelabuhan SBP Tanjungpinang tersebut.
Ria (66), salah seorang calon penumpang di Pelabuhan SBP mengaku tidak setuju dengan naiknya tarif pas tersebut. Menurutnya, pass senilai Rp15 ribu per orang itu terlampau mahal.
"Jika naik sesuaikan juga dengan fasilitas pelabuhan. Karena menyusahkan masyarakat," ujar Ria saat ditemui di Pelabuhan SBP Tanjungpinang.
Baginya, fasilitas di Pelabuhan SBP untuk calon penumpang masih kurang. Seperti, jalan menuju pintu masuk pelabuhan yang masih berlubang, hingga kurangnya mesin pendingin (AC) di ruang tinggi.
"Jalan kok lubang-lubang. Masuk ke parkiran juga sempit. Fasilitas kurang, jadi minta instansi untuk membenahi," tegasnya.
Konter Pass Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang. (Tim tvOne/Kurnia)
Bahkan, tarif saat ini yang masih diterapkan yakni Rp10 ribu per orang, menurutnya cukup mahal. Masyarakat yang datang ke pelabuhan hanya untuk mengantar keluarganya, harus mengeluarkan uang yang cukup banyak.
"Yang mau ngantar dibebani juga, tidak boleh masuk kalau gak bayar. Harus banyak keluar uang lagi," ungkapnya.
Sementara calon penumpang lainnya, Bella menyampaikan jika fasilitas tidak diperbaiki, PT Pelindo tidak perlu menaikan tarif tiket masuk pelabuhan.
"Kurang setuju, kalau perbaikan sarana prasarana tidak terlaksanakan untuk apa dinaikan. Rp10 ribu juga sudah cukup," pungkasnya.
Disorot Anggota DPRD Kepri
Anggota DPRD Kepri, Rudy Chua, merupakan satu diantara pihak yang tidak setuju, dengan rencana kenaikan tarif pass Pelabuhan SBP Tanjungpinang. Rudy mengakui, ia telah berkoordinasi dengan Direksi Pelindo pusat untuk melayangkan protes soal rencana kenaikan pass yang dinilai sepihak tersebut.
Namun, protesnya berujung kekecewaan. Sebab, rencana kenaikan tarif pas ini telah ditandatangani dan disetujui oleh Komisi III DPRD Tanjungpinang di Makassar 23 Juni 2023, saat perjalanan studi banding bersama Pelindo.
Adapun anggota DPRD Tanjungpinang yang menandatangani berita acara tersebut antara lain, Surya Admaja, Ashadi Selayar, Rika Andriani, Said Inderi, Vicky Bachtiar dan Nasrul.
"Kita bersusah payah sampai ke Direksi Pelindo pusat, ternyata disampaikan surat tersebut. Katanya wong DPRD-nya saja sudah setuju kok. Kenapa kita protes lagi," ujar Rudy, Rabu (19/7/2023) kemarin.
Menurut Rudy, naiknya tarif masuk ke pelabuhan sebesar 50 persen ini tidak masuk akal. Sebab, tidak ada peningkatan fasilitas di pelabuhan tersebut. Selain itu, naiknya pass pelabuhan dinilai dapat memberatkan masyarakat, khususnya yang rutin menggunakan kapal feri dari Pelabuhan SBP Tanjungpinang.
"Fasilitasnya sangat tidak layak apalagi saat melayani kondisi mudik. Di internasional sudah sering dikomplain karena orang tua harus menenteng tas naik lantai 2, sebab eskalator tidak pernah jalan," kata Rudy.
Pelindo Bantah 6 Anggota DPRD Tanjungpinang Setuju Rencana Kenaikan Tarif Pass
General Manager PT Pelindo Tanjungpinang, Darwis membantah soal Komisi III DPRD setempat yang ikut menyetujui kenaikan tarif masuk atau pass Pelabuhan SBP. Berita acara yang sempat beredar di sosmed itu hanya sebatas berita acara koordinasi antara PT Pelindo dengan Komisi III DPRD Tanjungpinang.
"Itu tidak benar, komisi III tidak ada menyetujui, tanda tangan itu berita acara hanya sebatas baru koordinasi saja," ujar Darwis, Kamis (20/7/2023).
Saat itu, kata Darwis, pihaknya kebetulan mendapatkan informasi soal Komisi III DPRD Tanjungpinang sedang melakukan kunjungan di Makassar. "Sehingga kita meminta mereka (Komisi III DPRD Tanjungpinang) untuk mengikuti pembahasan kenaikan tarif ini di Makassar," ungkapnya
Selain itu, Darwis menegaskan pihaknya tidak ada membiayai anggota Komisi III DPRD Tanjungpinang untuk melakukan kunjungan ke Makassar. "Kami hanya meminta timbang saran dan saya tegaskan berita acara itu sebatas koordinasi saja," pungkasnya. (ksh/wna)
Load more