Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali kriteria baru calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan jadi ajang cocokologi Partai Demokrat.
Di mana para kader Partai Demokrat mendeklarasikan kriteria nol rekam jejak atau tidak bermasalah hukum yang disampaikan oleh Anies sesuai dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Pada akhirnya ya kita enggak bisa salahin juga demokrat mencocok-cocokkan apa yang disampaikan Mas Anies, bahwa yang menenuhi syarat adalah Mas AHY,” kata dia, saat dihubungi, Senin (24/7/2023).
Oleh karena itu, biar tidak terjadi isu cocokologi siapa cawapres Anies Baswedan, maka dari itu Ahmad Ali menyarankan untuk segera diumumkan saja.
“Daripada dia (Anies) mencocok-cocokkan orang yang dia mau kan susah nanti kita. Minim hukum, ya orang akan balik, lah emang kamu (Anies) sedang bermasalah hukum orangnya,” jelasnya.
“Kalau kemudian orang dicari-cari masalahnya kan, semua ada. Makanya, tadi saya bilang kriteria itu harusnya dirumuskan sejak awal, bukan ditambah-tambah tiap saat,” sambung dia.
Sehingga, kuat dugaan Ahmad Ali bahwa penambahan kriteria baru ini adalah upaya Anies Baswedan tengah mencocokan kepada orang tertentu yang dia mau.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mewakili pihaknya sepakat dengan kriteria tambahan calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digaungkan Anies Baswedan.
Dalam hal ini kriteria tambahan Anies Baswedan adalah kriteria nol atau dia tidak mempermasalahkan apabila cawapres yang mendampinginya tidak memiliki rekam jejak.
“Kami ingin menyampaikan kalau benar, bacapres Anies Baswedan sudah menyampaikan kepada Tim 8 dan Ketum Parpol Koalisi Perubahan bahwa beliau membutuhkan cawapres yang rekam jejaknya bebas dari potensi terkena kasus hukum,” kata dia, melalui keterangan resmi, Jumat (21/7/2023).
“Kami pun mendukung penuh kriteria ini karena selaras dengan semangat perjuangan perubahan dan perbaikan,” sambung dia.
Menurut Herzaky, kriteria ini ibarat kata membersihkan rumah Indonesia harus dengan sapu yang bersih, bukan sapu yang bermasalah atau bisa tersandera kasus.
“Perubahan dan perbaikan memerlukan tulang punggung perubahan yang kuat, kokoh, mandiri, independen, bebas dari masalah. Untuk memastikan perjuangan perubahan dan perbaikan bisa terwujud, untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkas dia. (Agr/ree)
Load more