Surabaya, Jawa Timur – Banyaknya kendaraan—terutama roda dua—dari Madura menuju Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Jumat dini hari, mengakibatkan penumpukan di pos penyekatan Jembatan Surabaya—Madura (Suramadu). Mereka antre lama untuk mendapat pemeriksaan kesehatan. Karena tak sabar dan merasa pelayanan lamban, para pengendara itu mengamuk serta merusak pos penyekatan.
Para pengandara yang sebagian besar asal Madura itu merusak kursi dan meja yang ada di pos swab massal Jembatan Suramadu. Mereka merangsek untuk mengambil KTP yang sebelumnya sudah di tangan petugas.
Puluhan aparat keamanan gabungan berusaha mengamankan situasi, tetapi jumlah warga lebih banyak sehingga petugas menahan diri.
Kapolres Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan kericuhan yang terjadi Suramadu terjadi karena membludaknya volume kendaraan.
“Tadi pagi volume kendaraan sejak pukul 02.00 WIB sudah mulai tidak seperti biasanya khususnya roda dua. Pukul 03.00 WKIB makin banyak lagi volumenya,” kata Ganis.
Akibatnya ada banyak warga yang diperiksa di pos penyekatan sehingga mereka perlu juga dilakukan pengecekan kesehatan.
“Karena semuanya ingin cepat dilayani, tidak sabar dan buru-buru sehingga terjadilah missed,” tutur Ganis.
Menurut Kapolres, pihaknya langsung mengatasi kejadian ini dengan mengurai kepadatan. Namun akibatnya, tidak semua orang jalani pemeriksaan kesehatan.
“Tetapi ada beberapa warga yang tidak sempat swab sehingga tidak bisa menjamin apakah dia sehat atau tidak,” katanya lagi.
Ganis menambahkan, tidak ada yang diamankan dari insiden tersebut. Juga tak ada kerugian materiil maupun jiwa. Namun dia meminta masyarakat terutama pengendara yang melintasi Jembatan Suramadu untuk masuk ke Surabaya, agar bersabar dan kooperatif mengikuti prosedur yang ada. Sebab hal ini merupakan upaya petugas gabungan dan Pemerintah Kota Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. (act/sandi)
Load more