Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas melaporkan sedikitnya 748 jemaah ibadah haji asal Indonesia yang wafat di Arab Saudi menjadi angka kejadian tertinggi sejak 2017.
Seperti diketahui, jumlah peserta Jemaah haji yang wafat pada 2017 dilaporkan mencapai 438 jiwa, atau lebih banyak sekitar 28 persen dibandingkan musim haji tahun sebelumnya sebanyak 342 jiwa.
Manag Yaqut memaklumi kejadian itu mengingat jemaah haji dari kelompok lanjut usia (lansia) mencapai 67.000 orang merupakan jumlah yang sangat banyak.
Selain itu, kata Yaqut, faktor cuaca panas di Arab Saudi yang mendekati suhu 50 derajat celcius, khususnya di Arafah rata-rata 44 derajat celcius sangat berisiko memicu dehidrasi para Jemaah haji.
Angka peserta haji yang wafat tahun ini menjadi bahan evaluasi Kemenag untuk perbaikan layanan di gelombang lanjutan ibadah haji tahun berikutnya.
"Kami sudah melakukan evaluasi. Kami sudah bicara dengan Kepala Pusat Haji Kementerian Kesehatan agar mekanisme ke depan soal istitha'ah kesehatan ini juga ikut menjadi bagian dari perbaikan," katanya.
Contohnya, sebelum jamaah calon haji melakukan pelunasan ongkos haji, perlu dilakukan cek kesehatan terlebih dahulu. Kalau dinyatakan sehat dan kuat untuk diberangkatkan, baru dilakukan pelunasan, kata Yaqut menambahkan.
"Sekarang kan tidak, dilakukan pelunasan dulu biaya perjalanan ibadah hajinya, baru kemudian ada pemeriksaan kesehatan," katanya.
Menurut Yaqut, kepastian pada aspek kesehatan perlu didahului sebelum pelunasan biaya haji agar menjamin stamina peserta untuk melaksanakan ibadah.
"Karena kita tahu, ibadah haji adalah ibadah fisik, tentu membutuhkan performa fisik yang matang, dan prima," ujarnya.
Selain itu, Yaqut juga mendorong pemangku kepentingan terkait untuk tetap memprioritaskan jamaah haji lansia yang selama ini terus mengalami tren peningkatan antrean haji. (ant)
Load more