Tak hanya itu, sang muadzin melantunkan azan dengan menghadap para santri, bukan ke arah kiblat sebagaimana yang dilakukan oleh umat Islam kebanyakan.
Namun, tidak dijelaskan lebih lengkap soal kapan peristiwa azan "nyeleneh" tersebut.
Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen menjawab soal azan yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Zaytun.
"Adzannya berbeda itu, bukan berbedanya yang dikatakan itu ngarang. Dia soalnya mengikuti bagaimana waktu Bilal bin Rabah," ungkap Kivlan Zen.
"Kan kalau azan kita selama ini kan mendayu-dayu, sementara kalau dia itu tegas," sambungnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more