<p>Gresik, Jawa Timur – Setelah sempat dihentikan sementara akibat banjir susulan luapan kali lamong yang mengakibatkan sejumlah desa di dua Kecamatan di Kabupaten Gresik, terendam banjir, pengerukan anak kali lamong di wilayah Kecamatan Benjeng dan Balongoanggang kembali dikebut.
"Sekarang terus berlanjut pak. Pengerukan anak Kali Lamong di wilayah Balongpanggang dan Benjeng sempat kita hentikan karena air meluap," ucap Endoong Wahyu Kuncoro, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Gresik, saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).
Dikatakan Endoong, meski pengerukan sempat berhenti akibat banjir susulan luapan kali lamong. Namun, sambil menunggu debit air anak Kali Lamong turun, para pekerja tetap lakukan pekerjaan lainnya.
"Pekerja dengan alat berat tetap disediakan untuk membersihkan sampah yang terbawa arus, agar tidak menyebabkan sumbatan," tuturnya.
Endoong menyebutkan, bahwa DPUTR Gresik terus menambah alat berat eksavator untuk mempercepat pengerukan Kali Lamong dan anak Kali Lamong.
"Saat ini, sudah ada 19 eksavator yang dikerahkan untuk mempercepat pengerukan, " tuturnya.
Adapun rinciannya 19 excavator tersebut, delapan eksavator milik rekanan untuk pengerukan anak Kali Lamong di Desa Bulangkulon-Lundo Kecamatan Benjeng. dua eksavator dapat pinjaman dari Pemkot Surabaya untuk pengerukan di Desa Morowudi Kecamatan Cerme. Kemudian dua eksavator pinjaman dari Balai Besar Wilayah Solo (BBWS).
Endoong menambahkan, untuk menormalkan kembali kali lamong, pihaknya juga meminta kerjasama warga untuk tidak lagi membuang sampah ke kali, karena masih banyak ditemukan sampah yang dibuang warga, seperti kasur bekas, lemari, kursi, dan perabot rumah tangga lain yang tak terpakai, sehingga terbawa arus.
"Sampah-sampah itu yang kerap menghambat arus air sehingga mengakibatkan penyumbatan. Makanya dibersihkan," Tambah Endoong.
Hingga saat ini, pengerukan anak Kali Lamong yang dikerjakan kontraktual telah dimulai sejak bulan Oktober 2021 sepanjang 4,2 kilometer. Rekanan tengah melakukan pengerukan mulai dari Desa Bulangkulon hingga Desa Lundo Kecamatan Benjeng.
"Dari panjang 4,2 km, saat ini progres pengerukan yang dilakukan rekanan sesuai kontrak telah mencapai 70 persen. Sehingga, tinggal 30 persen lagi. " jelasnya.
Sementara di titik lain seperti di Desa Morowudi Kecamatan Cerme yang menjadi langganan banjir tahunan, terus dilakukan pengerukan dengan sistem swakelola.
"Terus, yang di Morowudi saat ini pengerukan tetap jalan, aliran Kali Lamong disana tak meluap, " katanya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, akibat luapan Kali Lamong sejumlah desa di Kecamatan Balongpangang, dan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur terendam banjr dengan ketinggian air mencapai 20 cm hingga 70 cm. (Habib/mii)
Load more