“Jadi langsung ada orang yang diutus ke sana mengawasilah kegiatan sehari-hari di sana, kayak gitu,” imbuhnya.
Justru yang perlu mendapat penanganan lebih adalah mereka para pengikut NII. Sebab diduga kuat Ponpes Al Zaytun ini ada karena sumbangsih mereka.
“Sampai hari ini apakah ada pertanyaan Al Zaytun itu buat bangunnya uangnya dari mana. Kalau dijawab dari pertanian, peternakan, itu saat sudah jalan. Tapi buat bangun pertamanya, uangnya dari mana buat beli lahannya?,” kata Ikhsan.
Ikhsan mengaku pada angkatannya tahun 2000 setiap tahun ada satu gedung pembelajaran yang terdiri dari lima lantai dan gedung asrama lima lantai yang harus selesai dalam satu tahun.
“Uangnya dari mana? Harusnya kan itu yang dipertanyakan. Soalnya bukan dari wali santri yang sekolah di sana,” tegasnya. (amr)
Load more