Kasus Terduga Pelaku Tindak Pidana Narkoba Disiksa Hingga Tewas, Ombudsman: Akibat Buruknya Sistem Pendidikan Instansi Polri
Ombudsman RI soroti kasus sejumlah anggota Diresnarkoba Polda Metro Jaya yang melakukan penyiksaan hingga menewaskan seorang pelaku dugaan tindak pidana narkoba
Kata ia, jika instansi Polri tak cepat melakukan pemebanahan akan berujung terhadap tingkat kepercayaan publik yang semakin menurun pada instansi penegak hukum tersebut.
"Hal ini sangat disesali, mengingat Polri telah memiliki Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian," katanya.
7 Anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Hingga Menewaskan Terduga Pelaku Jaringan Narkotika
Polisi menetapkan tujuh orang anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya terkait kasus penganiayaan terencana yang menewaskan seorang berinisial DK (38) terduga pelaku jaringan peredaran narkoba.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada awak media.
"Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah memeriksa 8 orang namun yang masuk pidana adalah 7 orang 1 dikembalikan lagi itu diperiksa secara etik di Propam, 1 orang masih DPO (Daftar Pencarian Orang)," kata Hengki kepada awak media, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Hengki menuturkan pihaknya masih mencari seorang anggota Polri yang melarikan diri akibat menganiaya hingga menewaskan terduga pelaku tersebut.
Menurutnya tujuh orang anggota Polri itu kini telah menjalani pemeriksaan secara intensif oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.
"Dan saat ini sedang kita periksa secara intensif, sudah ditetapkan tersangka dan sudah ditahan," ungkapnya.
Di sisi lain, pihaknya belum merinci secara detail terkait penganiayaan yang dilakukan anggota Polri hingga menewaskan seorang terduga pelaku jaringan peredaran narkoba.
"Adanya tindakan dari unit yang melaksanakan penyelidikan terkait dengan jaringan narkoba kemudian melakukan kekerasan eksesif sehingga mengakibatkan seseorang meninggal dunia," ungkapnya.
Sebelumnya, seorang pria berinisial DK (38) tewas dianiaya sejumlah anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya usai diduga tergabung pelaku jaringan peredaran narkotika.
Lantas keluarga ditemani kuasa hukum korban menyambangi Mapolda Metro Jaya untuk memastikan kebenaran dari kasus tersebut.
Kuasa Hukum keluarga korban, Ramzy Brata Sungkar mengatakan pihaknya belum mendapati kronologi jelas aksi penganiayaan hingga menewaskan seorang yang diduga menjadi pelaku jaringan peredaran narkotika.
"Kita belum sampai ke sana kalau hanya pembahasan, hanya ada kejanggalan, ada kecurigaan, kematiannya seperi apa," kata Ramzy kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
"Cuma ada kejanggalan, suami saya ditangkap tapi kok mati, sudah itu saja, kita telusuri dong," sambungnya.
Ramzy menuturkan saat itu pula pihaknya bersama keluarga mulai menelusuri kasus tewasnya DK dengan penuh kejanggalannya.
Hingga pada Jumat (28/7/2023) keluarga bersama kuasa hukum mendapati bahwa kasus tersebut telah dilaporkan dengan Laporan Model A.
"Tadi bukan kita yang buka laporan. Ini laporan Tipe A, laporannya langsung memang dari internal kepolisian," ungkapnya. (raa)
Kim Yeon-kyung menjadi pemilik suara terbanyak selama tiga musim secara beruntun dalam agenda tahunan Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) tersebut.
Sabtu (9/11/2024) menjadi hari terakhir jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Makkah. Total sudah tiga kali kami menjalankan ibadah umroh. Di hari
Ustaz Adi Hidayat menjawab pertanyaan dari salah jemaah mengenai barang-barang yang disimpan di rumah dengan keyakinan dan tujuan tertentu, ternyata itu ...
Kamis (7/11/2024) adalah hari ketiga jemaah Umrah plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Makkah. Hari ini kami merencanakan city tour keliling sekitar Makkah ...
Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, menjatuhkan vonis mati terhadap Sayed Abdillah (27) seorang narapidana (napi) pengendali narkoba jenis sabu-sabu dari Lapas Narkotika Kelas IIA Langkat.
Selasa (5/11/2024) tak terasa sudah empat hari jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Madinah. Masih betah rasanya berlama-lama tinggal di kotanya -
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Kamis (7/11/2024) adalah hari ketiga jemaah Umrah plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Makkah. Hari ini kami merencanakan city tour keliling sekitar Makkah ...
Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, menjatuhkan vonis mati terhadap Sayed Abdillah (27) seorang narapidana (napi) pengendali narkoba jenis sabu-sabu dari Lapas Narkotika Kelas IIA Langkat.
Load more