LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi - Penyiksaan
Sumber :
  • Tim tvOne

Kasus Terduga Pelaku Tindak Pidana Narkoba Disiksa Hingga Tewas, Ombudsman: Akibat Buruknya Sistem Pendidikan Instansi Polri

Ombudsman RI soroti kasus sejumlah anggota Diresnarkoba Polda Metro Jaya yang melakukan penyiksaan hingga menewaskan seorang pelaku dugaan tindak pidana narkoba

Jumat, 4 Agustus 2023 - 03:13 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ombudsman RI menyoroti kasus sejumlah anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya yang melakukan penyiksaan hingga menewaskan seorang pelaku dugaan tindak pidana narkoba berinisial DK (38).

Anggota Ombudsman RI, Johanes Widijantoro mengatakan kasus penyiksaan seorang terduga pelaku tindak pidana oleh anggota Polri kerap terjadi. 

Menurutnya penyiksaan seorang terduga pelaku tindak pidana yang kerap dilakukan anggota kepolisian akibat kualitas sistem pendidikan pada instasi Polri. 
 
"Melihat kekerasan yang dilakukan oleh Penyidik Polri telah terjadi berulang kali di Institut Kepolisian, Ombudsman RI akan memberikan atensi khusus dengan mendorong Polri agar melakukan pembenahan pada kualitas sistem Pendidikan. Khususnya teknis penyidikan di kepolisian agar lebih mendepankan pendekatan humanis yang menghormati HAM," kata Johanes kepada awak media, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
 
Johanes mengatakan buruknya kualitas sistem pendidikan pada instansi Polri membuat anggotanya kerap melupakan prosedural HAM dalam menindak seorang terduga pelaku pelanggaran. 
 
Dirinya pun mendesak perbaikan kualitas sistem pendidikan pada tubuh instansi tersebut agar tindak kekerasan personel tak menjadi dasar utama dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan. 
 
"Melihat pelanggaran yang dilakukan oleh sembilan anggota Polda Metro Jaya hingga mengakibatkan tewasnya seseorang pelaku narkoba menunjukkan kurangnya pembenahan organisasi di tubuh Polri terkhusus dalam aspek sistem pendidikan anggota," ungkapnya. 
 
Di sisi lain, terjadinya tindak kekerasan dalam proses penegakkan hukum di tubuh instansi Polri dikarenakan tak adanya sistem pendidikan yang berbasis pendekatan secara humanis.
 
Kata ia, jika instansi Polri tak cepat melakukan pemebanahan akan berujung terhadap tingkat kepercayaan publik yang semakin menurun pada instansi penegak hukum tersebut. 
 
"Hal ini sangat disesali, mengingat Polri telah memiliki Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian," katanya. 
 
7 Anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Hingga Menewaskan Terduga Pelaku Jaringan Narkotika
 
Polisi menetapkan tujuh orang anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya terkait kasus penganiayaan terencana yang menewaskan seorang berinisial DK (38) terduga pelaku jaringan peredaran narkoba. 
 
Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada awak media. 
 
"Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah memeriksa 8 orang namun yang masuk pidana adalah 7 orang 1 dikembalikan lagi itu diperiksa secara etik di Propam, 1 orang masih DPO (Daftar Pencarian Orang)," kata Hengki kepada awak media, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
 
Hengki menuturkan pihaknya masih mencari seorang anggota Polri yang melarikan diri akibat menganiaya hingga menewaskan terduga pelaku tersebut. 
 
Menurutnya tujuh orang anggota Polri itu kini telah menjalani pemeriksaan secara intensif oleh Bid Propam Polda Metro Jaya. 
 
"Dan saat ini sedang kita periksa secara intensif, sudah ditetapkan tersangka dan sudah ditahan," ungkapnya. 
 
Di sisi lain, pihaknya belum merinci secara detail terkait penganiayaan yang dilakukan anggota Polri hingga menewaskan seorang terduga pelaku jaringan peredaran narkoba. 
 
"Adanya tindakan dari unit yang melaksanakan penyelidikan terkait dengan jaringan narkoba kemudian melakukan kekerasan eksesif sehingga mengakibatkan seseorang meninggal dunia," ungkapnya. 
 
Sebelumnya, seorang pria berinisial DK (38) tewas dianiaya sejumlah anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya usai diduga tergabung pelaku jaringan peredaran narkotika. 
 
Lantas keluarga ditemani kuasa hukum korban menyambangi Mapolda Metro Jaya untuk memastikan kebenaran dari kasus tersebut. 
 
Kuasa Hukum keluarga korban, Ramzy Brata Sungkar mengatakan pihaknya belum mendapati kronologi jelas aksi penganiayaan hingga menewaskan seorang yang diduga menjadi pelaku jaringan peredaran narkotika. 
 
"Kita belum sampai ke sana kalau hanya pembahasan, hanya ada kejanggalan, ada kecurigaan, kematiannya seperi apa," kata Ramzy kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
 
"Cuma ada kejanggalan, suami saya ditangkap tapi kok mati, sudah itu saja, kita telusuri dong," sambungnya. 
 

Ramzy menuturkan saat itu pula pihaknya bersama keluarga mulai menelusuri kasus tewasnya DK dengan penuh kejanggalannya.

Hingga pada Jumat (28/7/2023) keluarga bersama kuasa hukum mendapati bahwa kasus tersebut telah dilaporkan dengan Laporan Model A. 
 
"Tadi bukan kita yang buka laporan. Ini laporan Tipe A, laporannya langsung memang dari internal kepolisian," ungkapnya. (raa)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Prediksi formasi Timnas Indonesia jika Justin Hubner dan Ivar Jenner absen karena belum mendapatkan lampu hijau dari klubnya masing-masing untuk bergabung.
Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Betrand Peto ungkap perasaannya soal kedekatan sang ibunda Sarwendah dan Boy William yang belakangan ini jadi perbincangan. Ia mengaku bahwa sebenarnya....
Kompak dengan Erick Thohir, Shin Tae-yong Akui Lawan Argentina Jadi Titik Balik Kebangkitan Timnas Indonesia: Sekarang Kami Tak Takut Lawan Siapapun

Kompak dengan Erick Thohir, Shin Tae-yong Akui Lawan Argentina Jadi Titik Balik Kebangkitan Timnas Indonesia: Sekarang Kami Tak Takut Lawan Siapapun

Shin Tae-yong mengakui pada awal kepemimpinannya, Timnas Indonesia terlihat sangat mudah menyerah.
Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Siapa sangka dengan amalan ringan ini mampu membuka pintu rezeki di subuh hari, Buya Yahya ungkap bacaan untuk buka pintu rezeki di subuh hari, bacaan apakah?
Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah menyebut setelah shalat Subuh baca amalan Wirid dan doa dari ajaran Rasulullah SAW ini agar didatangkan rezeki.
Tolong Perhatikan, Jangan Sembarangan Baca Ayat Kursi, Syekh Ali Jaber Tegaskan Tidak Boleh...

Tolong Perhatikan, Jangan Sembarangan Baca Ayat Kursi, Syekh Ali Jaber Tegaskan Tidak Boleh...

Syekh Ali Jaber ingatkan tentang kesalahan dalam membaca ayat kursi, bisa berakibat fatal terhadap makna bacaan ayat kursi jika sembarangan membacanya begini.
Trending
Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Kekalahan atas Jepang yang menjadi sorotan ternyata mampu dibenahi oleh Shin Tae-yong ketika memimpin Timnas Indonesia.
Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024
Kim Yeon-kyung Raih Suara Terbanyak Hingga Megawati Hangestri Kembali Terpilih, Ini Daftar Pemain KOVO All Stars V-League 2024/2025

Kim Yeon-kyung Raih Suara Terbanyak Hingga Megawati Hangestri Kembali Terpilih, Ini Daftar Pemain KOVO All Stars V-League 2024/2025

Kim Yeon-kyung menjadi pemilik suara terbanyak selama tiga musim secara beruntun dalam agenda tahunan Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) tersebut. 
Tolong Perhatikan, Jangan Sembarangan Baca Ayat Kursi, Syekh Ali Jaber Tegaskan Tidak Boleh...

Tolong Perhatikan, Jangan Sembarangan Baca Ayat Kursi, Syekh Ali Jaber Tegaskan Tidak Boleh...

Syekh Ali Jaber ingatkan tentang kesalahan dalam membaca ayat kursi, bisa berakibat fatal terhadap makna bacaan ayat kursi jika sembarangan membacanya begini.
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Kabar menyudutkan kubu pasangan Pilkada Jakarta 2024 yakni Ridwan Kamil - Suswono (RIDO) mencuat pada sejumlah paltform media sosial.
Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari menunggu jamaah datang ke masjid diselingi dengan sholawatan setelah adzan hingga sebelum iqamah, memangnya boleh? Buya Yahya berikan penjelasannya
Selengkapnya
Viral