“Beberapa waktu lalu saya pernah mimpi ditangkap. Terus setelah kejadian saya mimpi dibunuh korban dan disaksikan banyak orang,” jelasnya.
Ia percaya mimpi itu tak hanya bunga tidur namun karena ada rasa tak tenang dalam dirinya. Altaf merasa sering dihantui korban.
“Saya percaya mimpi adalah pertanda,” lanjutnya.
Altaf mengaku sengaja tak melarikan diri karena ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya. Selama dua hari ia hanya berada di sekitar area kosan. Hingga polisi menjemputnya di kosan ia tak melawan.
“Saya menyerahkan diri ke kosan saya pulang dan ikuti prosedur dengan kooperatif,” ucapnya.
Ia mengaku menyesali perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh keluarga korban, keluarganya dan civitas akademi UI.
“Saya meminta maaf, saya kakak tingkat dari almarhum ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak, keluarga dan kerabat, teman, pihak-pihak yang dirugikan serta semua pihak yang sudah saya kecewakan,” jelasnya.
Load more