Jakarta, tvonenews - Sebanyak 1.700 pramuka dari Indonesia sedang mengikuti Jambore Se-dunia di Korea Selatan yang digelar sejak 1 Agustus hingga 12 Agustus 2023. Di tengah perhelatan itu, gelombang cuaca panas melanda negara tersebut.
Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan, Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfie memastikan kegiatan jambore dunia masih dalam batas aman untuk dilaksanakan meski cuaca panas melanda wilayah itu.
"Kami monitor berita-berita di media tanah air serta pesan-pesan yang beredar di media sosial kami pastikan hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dan cenderung berlebihan," ujar Yuniar dalam laporannya kepada Menpora melalui pesan suara, dikutip Senin (7/8/2023).
Yuniar tidak menampik terjadi beberapa permasalahan dalam kegiatan jambore pramuka dunia. Meski begitu, ia memastikan hal tersebut masih tertangani.
"Memang betul di sini pertama terjadi beberapa permasalahan di fasilitas kontingen Indonesia dan beberapa peserta melayangkan komplain di pertemuan rutin ketua kontingen yang dilakukan setiap pagi hari," kata Yuniar.
(Pramuka Indonesia mengikuti kegiatan di Jambore Dunia di Korea Selatan)
Yuniar menyampaikan pada pertemuan hari ketiga, pertemuan jambore pramuka dunia langsung dipimpin oleh Menteri Kesetaraan Gender Korea Selatan. Ia menyebut menteri tersebut merupakan pihak yang ditunjuk langsung presiden untuk mengawal kesukseskan jambore.
"Bahkan menteri juga ikut standby di lokasi dan berkoordinasi dengan organisasi kepanduan dunia untuk memastikan pengambilan keputusan lebih cepat," tutur Yuniar.
Ia mengatakan negara-negara yang mengirim kontingen besar dengan peserta lebih dari dua ribu orang, seperti Jerman, Swedia, Jepang, Taiwan telah memutuskan bahwa jambore dunia masih dalam batas aman untuk diikuti kontingen mereka. Keputusan itu diambil melalui asesmen internal masing-masing kontingen negara terkait.
Keputusan serupa juga telah ditentukan oleh kontingen Indonesia.
"Sampai saat ini kontingen Indonesia juga menganggap bahwa jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti dan hal ini kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan," ujar Yuniar.
Sementara itu terkait kondisi kontingen Indonesia, Yuniar dalam laporannya memastikan mereka dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat mengikuti kegiatan jambore. Adapun mereka yang sakit karena cedera, dikatakan tidak sampai 10 orang.
"Izin melaporkan bahwa kontingen Indonesia dalam keadaan sehat dan masih bersemangat untuk mengikuti seluruh kehiatan jambore. Dari 1.500 lebih kontingen indonesia yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit di luar hanya kurang dari 10 orang. Penyebab sakit pun dikarenakan cedera kecelakaan di kegiatan dan sudah ditangani dengan baik," tutur Yuniar.
(Sejumlah Pramuka dari negara lain mengunjungi booth Indonesia pada Jambore Dunia di Korea Selatan, 1 - 12 Agustus 2023. Sumber: Dok.Pribadi)
Ia berujar terdapat lima klinik dan satu rumah sakit jambore yang disiagakan dalam jambore dunia di Korea Selatan. Tenaga kesehatan juga terus ditambah oleh pemerintah, termasuk dari dokter militer.
Sementara itu, terkait cuaca panas yang melanda Korea Selatan, Yuniar memastikan pihak pelaksana sudah memberikan penanganan.
"Cuaca panas memang betul terjadi dan panitia bekerja sama dengan pemerintah Korea terus melakukan upaya untuk mengelola risiko dari cuaca panas ini, antara lain membangun lebih banyak tenda-tenda untuk berteduh, menyediakan lebih banyak air mineral dingin, ice cream yang tersebar di beberapa tempat. Membagikan payung dan kipas angin portable electric kepada masing masing peserta," tuturnya.
Jambore Dunia di Korsel yang akan berlangsung sampai 12 Agustus 2023 itu telah dihadiri sekitar 43.000 pramuka dari 150 negara. Indonesia sendiri telah mengirimkan lebih dari 1.700 orang ke event akbar tersebut.
Media Korea Selatan yang selama ini selalu merilis berita eksklusif tiba-tiba mengunggah foto-foto terkini mengenai kondisi Jambore Pramuka 2023 di Korea. (ito)
Load more