Jakarta, tvOnenews.com - Disidk DKI cek sekolah internasional diduga ada toilet gender netral, begini hasilnya.
Plt Kadisdik DKI Purwosusilo mengatakan sejauh ini tidak ditemukan toilet gender netral.
"Ini juga saya baru ngumpulin data dari sekolah-sekolah internasional yang di DKI. Dari yang ada ini (melaporkan) belum ada yang menyampaikan itu (ada toilet gender netral)," kata dia saat dihubungi media, Rabu (9/8/2023).
Kendati demikian, pemeriksaan masih belum selesai dilakukan. Sejauh ini Disdik DKI masih meminta sekolah-sekolah internasional yang tergabung dalam satuan pendidikan kerja sama (SPK) melaporkan data terkait fasilitas toilet.
"Hanya ada (toilet) laki-laki dan perempuan untuk siswa dan guru, ada untuk tamu. Jadi yang dimaksudkan sampai saat ini laporannya belum ada," tutur dia.
Permasalahan toilet ini pun, kata Purwosusilo, memiliki standar nasional pendidikan (SNP) yang di mana meliputi standar sarana dan prasarana.
Pengecekan yang dilakukan sejauh ini hanya berdasarkan data yang dikirim oleh pihak sekolah. Nanti setelah itu Disdik DKI Jakarta akan mendatangi ke sekolah-sekolah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Untuk memastikan maka kami kan pengawas itu rutin untuk memonitor ke sekolah," tandasnya.
Disidk DKI cek sekolah internasional diduga ada toilet gender netral, begini hasilnya. Dok: Daily Mail
Oleh sebab itu, Purwosusilo mengimbau seluruh sekolah yang ada di Jakarta agar menaati segala peraturan soal standar sarana dan prasarana yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.
Sebelumnya, ramai terkait temuan Daniel Mananta soal salah satu sekolah internasional di Jabodetabek yang diduga mendukung LGBT.
Dugaan dukungan terhadap LGBT diceritakan Daniel Mananta karena ia menemukan sebuah toilet yang bertuliskan "gender netral" di sekolah internasional tersebut.
Saat Daniel Mananta menanyakan terkait disediakanya toilet gender netral di sekolah internasional tersebut, pihak sekolah menjelaskan jika pihaknya tak masuk dalam wilayah identitas dan itu menjadi urusan pribadi mereka dimana sekolah tak menghakimi apa yang menjadi pilihan.
"Kita tidak pernah mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah dalam hal identitas atau dalam hal feeling yang dirasakan," ungkap Daniel Mananta saat menjadi narasumber di program Apa Kabar Indonesia Siang, Jumat (4/8/2023).
Tak hanya itu, Daniel juga mengungkapkan jika saat anak merasakan perasaan lain terhadap identitasnya, maka pihak sekolah justru akan mengeksplorasi apa yang anak rasakan dan pihak sekolah tidak akan menghakimi. (agr/nsi)
Load more