Jakarta, tvOnenews.com - Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan, dievakuasi karena ancaman Topan Khanun di lokasi jambore.
“Alhamdulillah kami kontingen se Indonesia sudah aman di Iksan City," kata salah satu peserta asal Indonesia Nadhira Kamalia Acmad, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya kegiatan jambore masih berlangsung meski berpindah lokasi.
"Lebih di alokasikan pada aktivitas baru saja bukan berkemah," katanya
Ia dijemput kendaraan untuk dievakuasi ke lokasi penampungan yang lebih aman. Mereka mohon doanya agar seluruh anggota kontingen sehat sehingga bisa mengikuti kegiatan Jambore hingga selesai.
Sedangkan peserta Jambore Dunia dari Kabupaten Malinau Nabila, Agniya, dan Gesphia, secara bergantian menceritakan pengalaman mereka selama mengikuti Jambore.
“Selama di sini saya mendapat banyak pengalaman seperti bisa mengetahui lebih banyak budaya dari negara lain,” ujar Agniya.
Adapun Gesphia mengakui dapat mengenal orang-orang baru dari benua dan negara yang berbeda. Mereka saling berkenalan, berinteraksi, dan belajar bersama.
Nabila mengatakan saat jambore berlangsung mereka sempat mengenakan pakaian adat suku besar di Kalimantan Utara. Nabila mengenakan pakaian adat Bulungan, Agniya mengenakan pakaian adat Tidung, Gesphia memakai pakaian adat Dayak Kenyah, dan Fiteriady memakai pakaian adat Dayak Lundayeh.
“Selain mendapat pengalaman, teman, dan budaya baru, kami juga mengajak kepada peserta yang lain untuk mempelajari tentang budaya yang ada di Malinau, kebetulan kemarin kami mengenakan pakaian adat daerah,” ujar Nabila.
Nabila mengatakan peserta dari seluruh dunia sangat antusias dan tertarik dengan budaya Indonesia, khususnya Malinau. “Alhamdulillah sampai saat ini kondisi kami semua sehat,” ucapnya.
Sebelumnya Kabupaten Malinau satu-satunya daerah di Kalimantan Utara mengutus generasi mudanya mewakili Indonesia pada World Scout Jamboree atau Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan.
“Kabupaten Malinau mengutus empat generasi muda terbaiknya sebagai peserta Jambore Pramuka Dunia ke Korea Selatan,” kata Bupati Malinau Wempi W Mawa.
Empat generasi muda Malinau itu adalah Nabila Maulidya (pelajar SMA 1 Malinau), Agniya Fildjah Qurratu Aini (pelajar SMA 1 Malinau), Gesphia Theadira (pelajar SMP 1 Malinau Kota), dan Muhammad Fiteriady sebagai Pembina Pendamping atau Unit Leader Kontingen Indonesia. (ebs)
Load more