"Dalam politik kita tidak selalu mendengar apa yang dikatakan, tetapi kita juga harus membaca apa yang tidak diucapkan," katanya dalam program Breaking News tvOne, Minggu (13/8/2023).
Menurutnya dalam konteks penandatanganan kerjasama politik empat partai parlemen untuk mengusung Prabowo di Pilpres 2024 terlalu terang benderang untuk bisa disimpulkan.
"Pengaruh Presiden Jokowi baik secara lisan, secara verbal maupun nonverbal sangat kuat yang melatari pembentukan koalisi gabungan antara KIB yang diwakili oleh Golkar dan PAN dengabn Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR)," tuturnya.
Apalagi jika merujuk kembali pada pertemuan tanggal 2 April 2023 lalu, pada saat Presiden Jokowi mengumpulkan partai-partai pendukungnya yang saat itu dihadiri sejumlah ketua umum partai pendukungnya.
"Saat itu keluar pernyataan, pada saat press conference dengan Presiden Jokowi apa yang Pak Prabowo sebut sebagai 'kita semua' yang hadir di rumah PAN ini adalah koalisi timnya Pak Jokowi. Jadi seolah-olah ingin mengatakan koalisi besar yang akan mereka bentuk dan itu terwujudkan hari ini adalah representasi dari koalisi yang tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Presiden Jokowi," ungkapnya.
Tapi apabila dipertanyakan langsung kepada para elit partai maka menurutnya, mereka akan jelas menolak tuduhan tersebut.
"Tapi terlalu terang-benderang fakta dan buktinya untuk kita katakan bahwa ada semacam dukungan atau lirikan mata yang makin kelihatan dari Presiden Jokowi untuk mendukung Pak Prabowo," katanya.
Load more