Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo tegas mengatakan jika urusan koalisi dalam pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tidak menjadi urusannya, melainkan urusan partai-partai politik.
"Ya itu urusannya partai-partai lah. Itu urusannya Golkar, urusannya PAN, urusannya Gerindra, urusannya PKB, urusan partai-partai," ujar Jokowi setelah menyerahkan tanda kehormatan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan jika tak ada komunikasi yang dilakukanya dengan partai-partai yang tengah membangun koalis. Bahkan, dirinya menegaskan jika tak pernah ikut campur dalam urusan partai politik.
"Ndak, ndak, ndak, itu urusan mereka, urusan koalisi, urusan kerja sama itu urusan partai, saya bukan ketua partai," jelas Jokowi.
Meski sejumlah partai yang mendukung pemerintah, mulai berkoalisi dengan berbagai partai lainnya, Presiden menegaskan jika roda pemerintahan tetap berjalan.
"Ya, tetap," kata Jokowi.
Sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Tanda tangan kerja sama politik serta deklarasi bakal capres Prabowo Subianto dilaksanakan di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Diketahui, bergabungnya empat partai besar dalam mendukung pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda mengatakan penentuan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), berpegang pada piagam kerja sama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang ditandatangani bersama dengan Gerindra pada 13 Agustus 2022 di Sentul, Bogor.
"PKB sebagai inisiator KKIR bersama Gerindra menyambut baik bergabung-nya Golkar dan PAN. Namun, untuk penentuan capres dan cawapres yang akan diusung PKB tetap berpatokan pada Piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul Bogor,” kata Syaiful Huda usai penandatangan piagam kerja sama politik KKIR dengan Golkar dan PAN, di Jakarta, Minggu. (ant/mii)
Load more