tvOnenews.com - Penyediaan tenaga kesehatan di Kalimantan Timur menjadi program utama selama Kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi.
Hal ini, seiring dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim melalui visi dan misi Berani untuk Kaltim Berdaulat.
Khususnya misi berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Misi berdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional dan berorientasi pelayanan publik.
"Alhamdulillah, hingga 2023 ini kita punya tenaga kesehatan mencapai 24.913, termasuk non tenaga kesehatannya," kata Gubernur Kaltim Isran Noor, Minggu (13/8/2023).
Menurut Isran Noor, penyediaan tenaga kesehatan ini penting, guna mendukung pelayanan publik, khususnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan tenaga kesehatan ini, Gubernur menaruh harapan besar taraf hidup meningkat dan masyarakat merasa terlayani dengan baik.
"Tenaga kesehatan baik dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dokter gigi spesialis, perawat, bidan, tenaga kesehatan lainnya tersebat di daerah," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr H Jaya Mualimin menjelaskan, tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan ini bertambah. Sebelumnya, pada 2022, Nakes 10.767 orang dan non Nakes 4.033 orang.
"Meningkat ketika 2023 mencapai 24.913," katanya.
Jaya menjelaskan, keseluruhan di Kaltim tercatat 24.913 Nakes. Jumlah ini sudah termasuk penambahan pada saat 2020-2023. Hal itu terjadi ketika Indonesia termasuk Kaltim dilanda wabah Covid-19, sehingga memerlukan tenaga kesehatan yang banyak.
"Tenaga kesehatan dan non Nakes ini bekerja di rumah sakit milik pemerintah dan fasilitas kesehatan se Kaltim. Nanti kebutuhan per jenis Nakes masih perlu ditambah, seiring jumlah penduduk," katanya.
Begitu juga di wilayah pedalaman, tertinggal dan terluar menjadi perhatian Pemprov Kaltim.
Adapun penambahan pada 2023, merupakan kebijakan Gubernur dan Wagub Kaltim, agar kesehatan masyarakat semakin terjamin, selain program pendidikan.
"Pada 2023, tenaga kesehatan maupun non Nakes yang bekerja di instansi milik pemerintah, yakni ASN 10.228 pegawai, PPPK 2.404 pegawai, non ASN 12.478 orang, totalnya 24.913. Penambahan pada 2020-2023, ASN 1.235 orang dan PPPK 2.404 orang," ujarnya. (*)
Load more