Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menyebutkan usulan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo terkait Hybird Working atau Work From Home (WFH) bukan solusi tepat untuk mengurangi polusi di Jakarta.
"Mengenai polusi ini konteks jangka pendek bukan WFH tapi malah mengoptimalkan terkait uji emisi karena Pergub 66/2020 sudah ada di situ. Itu sudah mengatur semua tinggal diterapkan," ungkap dia, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/8/2023).
Sementara WFH menurut Trubus harus ada pengaturan terkait kewajiban para karyawan untuk tidak pergi ke kantor.
"Persoalannya semua kebijakan kementerian/lembaga maupun swasta masih WFO (work from office) karena semua masih di kantor maka kewajibannya mereka hadir," jelasnya.
"Kalau presiden mengusulkan seperti itu harus ada satu aturan kebijakan WFH ujung-ujungnya masuk angin, hilang nggak ada kelanjutannya," pungkas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut perlu sistem kerja hybrid untuk kurangi polusi Jabodetabek. Jokowi mengatakan perlu mendorong sistem kerja hybrid untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek yang dalam sepekan terakhir masuk ke kategori sangat buruk.
"Jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home mungkin. Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah (jam kerja) 7-5, 2-5 atau angka yang lain," ujar dia, Senin (14/8/2023).
Jokowi mengatakan kualitas udara di Jabodetabek selama sepekan terakhir sangat buruk. Pada Sabtu (12/8/2023), kualitas udara di DKI Jakarta berada di angka 156 atau masuk kategori tidak sehat.
Menurut Jokowi, kemarau panjang hingga penggunaan sumber energi dari batu bara menjadi faktor penyebab buruknya kualitas udara di Jabodetabek. (Agr/mii)
Load more