tvOnenews.com - Masih jadi pertanyaan publik penyebab Anies Baswedan dicopot dari Jabatan Menteri Pendidikan, yang turut menjadi bahan perbincangan publik saat itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi menunjuk Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menggantikan Anies Baswedan.
Anies Baswedan resmi dilantik pada 27 Oktober 2014 sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. (Pemprov DKI Jakarta).
Kabar Anies Baswedan dicopot dari Kabinet Kerja langsung menjadi perhatian publik saat itu, hingga memberikan spekulasi karena mantan Rektor Universitas Paramadina ini termasuk Menteri yang tidak terdengar bermasalah.
Akademisi Rhenald Kasali mewawancarai Anies Baswedan dalam podcast Intrigue, pada 2 Agustus 2023.
Pada awalnya Rhenald Kasali membahas soal Anies Baswedan sebagai juru bicara tim pemenangan pada tahun 2014 saat menjadi calon Presiden.
"Terus kemudian mengantar pak Jokowi dari Taman Menteng itu menuju ke Gedung KPU, masih ingat itu, suasana itu?" tutur Rhenald Kasali yang dilansir dari Youtube Anies Baswedan.
Kemudian Rhenald Kasali mengatakan bahwa dengan prestasi Anies Baswedan yang mendirikan Indonesia Mengajar, menjadi idolanya anak muda.
Dan setelah itu Anies Baswedan resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan.
"Tapi kok kesannya sekarang setelah itu, kesannya kok jadi jauh dengan Pak Jokowi, sementara kita melihat yang dekat itu adalah Erick Thohir," tutur Praktisi Bisnis tersebut.
Menjawab hal itu, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dari sisi hubungannya dengan Presiden Jokowi baik-baik saja.
"Tidak ada masalah dengan pak Jokowi," tutur Anies.
Salah satu contohnya, ketika acara pak Jokowi mantu juga Anies Baswedan turut hadir, begitu pun sebaliknya ketika Anies Baswedan mantu, mantan walikota Solo itu juga hadir.
"Secara waktu memang Presiden, waktunya terbatas, urusannya banyak, jadi yang relevan, yang ketemu yang berbicara, ketika saya menjabat sebagai Gubernur, maka intensitas pertemuan tinggi," ungkap Bakal Calon Presiden tersebut.
"Kenapa? Ya, karena Gubernur dengan Presiden dan apalagi di Jakarta, jadi ya sering ketemu, sering interaksi dan membicarakan urusan-urusan Jakarta," terangnya.
Anies mengaku banyak dibantu oleh Presiden Joko Widodo untuk urusan-urusan transportasi di Jakarta.
Karena transportasi di Jakarta itu sebagian merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Untung Presiden bekas Gubernur di Jakarta, jadi setiap kali saya cerita, oh ya saya ingat masalah ini, lalu saya dibantuin," ujar Anies Baswedan.
"Nah setelah selesai saya bertugas, saya warga negara biasa, Pak. urusan bapak Presiden kan macam-macam, jadi tentu saja intensitas komunikasi menjadi turun, tapi bukan berarti ada masalah," sambungnya.
Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Lanjut Anies Baswedan menceritakan bahwa pada tahun 2014 dirinya membantu dalam tim pemenangan Jokowi, lalu dirinya diundang untuk diminta untuk membantu.
"Saya ditelepon oleh Andi Widjajanto, kemudian telepon diserahkan Pak Jokowi, lalu saya bicara Pak Jokowi. Tapi berkenalan dengan Jokowi kan sudah lama," ungkapnya.
Politisi yang didukung oleh partai NasDem sebagai Bakal Calon Presiden RI ini mengaku kenal dengan Jokowi sejak jadi Gubernur DKI Jakarta, bahkan sejak jadi Walikota Solo.
"Dan kemudian Presiden di dalam menjalankan tugasnya itu selalu mempertimbangkan banyak sekali faktor," tuturnya.
Alasannya menurut Anies karena Presiden punya helicopter view yang lebih luas daripada kita.
"Jadi ketika Presiden di tahun 2016 memutuskan tugas saya sebagai Mendikbud selesai," ungkapnya.
"Saya sampaikan terima kasih sudah dikasih kesempatan untuk bertugas di Kementerian Pendidikan," lanjutnya.
Rhenald Kasali kemudian menyinggung soal apakah Anie pernah menanyakan mengapa dirinya tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan jabatannya sebagai Menteri Pendidikan.
"Tidak," ucap Anies.
"Dan beliau juga tidak memberi penjelasan?" tanya Rhenald Kasali.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku keputusan Jokowi yang mencopotnya ini sudah menjadi hak beliau.
"Tidak, dan menurut saya juga tidak perlu tanya, tidak perlu tanya, itu hak beliau, bukan sesuatu yang perlu saya negosiasikan," imbuhnya.
"Dan kalau saya dalam posisi beliau, saya juga ingin yang saya putuskan itu terima. Karena ini keputusan," ucapnya.
"Gini kira-kira, Pak Anies kita pingin ngobrol pak Anies ini baiknya Pak Anies tugas di mana, baru kita ngobrol," sambungnya.
Menurutnya tidak ada obrolan seperti di atas, karena itu adalah menyampaikan keputusan.
"Dan saya melihat bahwa memang pada akhirnya kita juga akan berhenti kok, pak. Apa sih yang permanen? Nggak ada juga," tuturnya.
"Apalagi di dalam posisi Kementerian, bisa setahun, dua tahun, tiga tahun, lima tahun, bisa sepuluh tahun, kita gak pernah tahu itu," tutupnya.
Seusai lengser menjadi Menteri Pendidikan, Anies Baswedan justru memenangkan Pilgub DKI Jakarta pada 2017. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more