LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Anggota pasukan DST saat "Operasi Penertiban" di Sulawesi Selatan tahun 1947.
Sumber :
  • Dok. Maarten Hidskes

Tragedi Pembantaian 40 Ribu Jiwa di Sulawesi Selatan 1946-1947, Begini Pengakuan Kapten Westerling

Monumen kekejaman Kapten Westerling itu masih tegak berdiri, menjadi semacam pengingat bagi masyarakat Sulawesi Selatan tentang rentetan peristiwa memilukan.

Rabu, 16 Agustus 2023 - 05:30 WIB

tvOnenews.com - Monumen kekejaman Kapten Westerling itu masih tegak berdiri, menjadi semacam pengingat bagi masyarakat Sulawesi Selatan tentang rentetan peristiwa memilukan dalam kurun waktu 11 Desember 1946 hingga 3 Maret 1947.

Terletak di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Wala-Walaya, La’latang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, monumen ini dibangun oleh pemerintah Sulawesi Selatan dengan dilengkapi berbagai relief yang mengisahkan bagaimana peristiwa tragis itu berlangsung.

Selain di Kota Makassar, Monumen serupa juga dibangun di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, berada di depan Masjid Raya Parepare, Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie. 

Luas monumen sekitar setengah lapangan sepak bola. Sebelah utara bagian monumen berdiri patung dan relief yang terbuat dari batu dengan ukuran sekitar tiga kali sepuluh meter.

Baca Juga :

Foto: Kapten Westerling (Wikipedia)

Sejarawan Salim Said, dalam bukunya "Dari Gestapu ke Reformasi" menceritakan tentang kenangan masa kecilnya di Parepare Sulawesi Selatan, ketika pembantaian pasukan Westerling terjadi. 

"Sebagai anak kecil di Parepare, yang masih terekam dalam ingatan saya dari peristiwa pembantaian Westerling adalah adegan pasukan KNIL menggiring anggota masyarakat untuk dikumpulkan di stasiun kendaraan bermotor" tulis Salim Said. 

"Tidak lama kemudian, di jalan yang sama, di depan rumah saya, kearah kebalikannya, beriringan perempuan berjalan menangis meraung-raung. Pembantaian telah terjadi." lanjutnya.  

Penembakan memang sengaja dilakukan di depan mata banyak orang yang dikerahkan ke medan pembantaian. Tujuannya, memperluas dampak teror.  

Dalam catatan Salim Said, salah satu desa yang terkenal sehubungan dengan pembantaian itu adalah Suppa, di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. 

Foto: Kapten Westerling saat perpisahan di Mattoangin, 3 Maret 1947 (Dok. Maarten Hidskes)

Tokoh penting yang terbunuh di Suppa adalah Datu Suppa Toa (senior), Andi Makkasau, dan Datu Suppa Lolo (junior) Andi Abdullah Bau Massepe.  Kedua bangsawan tinggi Bugis ini memainkan peran besar dalam mengorganisasikan serta mengarahkan gerakan mendukung kemerdekaan Indonesia. 

Mereka berdua adalah pemimpin kaum Republik yang memprakarsai pertemuan para pemimpin masyarakat untuk menyatakan dukungan kepada Republik Indonesia. 

Keduanya sangat dihormati dan berpengaruh di wilayah Suppa dan sekitarnya, karena itu banyak sekali pendukungnya. Belanda tahu soal ini. Maka, selain menghabisi kedua Datu tersebut, sekitar hampir 300 orang pejuang Suppa, pengikut mereka, juga dihabisi.


Kesaksian Kapten Westerling Soal Pembantaian di Sulawesi Selatan

Awal musim panas 1970, di sebuah restoran yang terletak di belakang Ryks Museum, Amsterdam, Belanda. Pria tua dengan postur tubuh kekar dan berotot itu duduk di sudut restoran, ia menantikan seorang tamu dari jauh. 

Pria tua yang duduk didalam restoran itu adalah Kapten Raymond Pierre Paul Westerling, atau Kapten Westerling, sosok yang "melegenda" sebagai pembunuh 40 ribu jiwa di Sulawesi Selatan.

Tamu yang dinantikan itu adalah wartawan senior dan juga sejarahwan Salim Said.

"Sembari berjalan ke arahnya, saya memperhatikan bangun tubuh dan wajah mantan kapten pasukan khusus Belanda itu. Mengapa saya teringat pada wajah serigala? Tubuhnya kekar dengan otot yang kelihatan masih kencang. Usianya 51 tahun waktu itu." tulis Salim Said dalam bukunya, "Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian". 

Westerling saat memimpin parade pada perayaan ulang tahun Ratu Juliana di Batavia. (Dok.Wikipedia)

Kapten Westerling, dalam catatan sejarah, tiba di Makassar pada 5 Desember 1946, memimpin 123  orang Pasukan Khusus  Depot Speciale Troepen atau DST. Dia mendirikan markasnya di Mattoangin Makassar, Sulawesi Selatan.  

Dari Mattoangin, Westerling kemudian menyusun strategi untuk Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan) dengan caranya sendiri.

Diketahui, cara Westerling itu tidak berpegang pada Voorschrift voor de uitoefening van de Politiek-Politionele Taak van het Leger - VPTL (Pedoman Pelaksanaan bagi Tentara untuk Tugas di bidang Politik dan Polisional), mengenai ketentuan tugas intelijen serta perlakuan terhadap penduduk dan tahanan. 

Kapten Westerling tertawa ketika mendengar pertanyaan Salim Said bahwa Ia telah membantai 40 ribu korban dalam operasi militer yang Ia lakukan.  

“Tanyakan kepada Sarwo Edhie, Komandan Pasukan Khusus Indonesia, berapa banyak yang bisa dibunuh oleh pasukan khusus dalam waktu singkat,”  kata Westerling, sebagaimana yang dituturkannya kepada Salim Said. 

Menurut Salim, dalam wawancara tersebut, Kapten Westerling hanya mengaku membunuh 463 orang. Apakah yang 463 korban itu semua dihabisi oleh tangan Westerling sendiri? Tidak juga.  

Foto: Pemakaman Kapten Westerling pada 1987. (Dok.Wikipedia)

Westerling memang tidak selalu hadir pada setiap momen pembantaian. Tetapi ia yang memerintahkan langsung pembunuhan itu. 

“Dalam kemiliteran,kita hanya diperintahkan, tapi kitalah yang memutuskan bagaimana menjalankan perintah itu. Operasi-operasi itu berjalan sendiri-sendiri dan saya bertanggung jawab atas semua kejadian.” ungkap Westerling pada Salim Said. 

Di Parepare, misalnya, penembakan kabarnya dipimpin oleh Pembantu Letnan Van der Muilen, salah seorang anak buah Westerling. Di Parepare, 23 orang ditembak di stasiun kendaraan umum. 

Sebelum ditembak, para partisan Parepare ini terlebih dahulu ditahan pada rumah tahanan militer (asrama Polisi Militer sekarang). 

Salah seorang dari 23 partisan itu adalah Makkarumpa Daeng Parani yang tiga putranya ikut berjuang melawan Belanda. Satu ke Jawa, dua lainnya di Sulawesi Selatan.  

Di kemudian hari, dua dari tiga putranya itu menjadi pejabat penting di Sulawesi Selatan. Satu menjadi Wali Kota Parepare (Andi annaungi),yang lainnya menjadi Gubernur Sulawesi Selatan (Brigjen TNI Andi Oddang). 

Secara resmi korban penjagalan Wes terling mencapai 40.000 jiwa. Tapi, usaha pelacakan yang dilakukan oleh Drs.Andi Makmur Makka, M.A. pada 1970 sulit menemukan jejak kematian lebih dari 3.000 jiwa.  

"Sejarahwan Dr. Anhar Gonggong menyebut angka sekitar 10.000, Tapi, itu memang tidak semuanya korban Wester ling.” tulis Salim Said.


Alasan Westerling Membunuh di Sulawesi Selatan

Dalam cacatan Salim Said, sejumlah alasan menjadi dasar dibalik fakta pembantaian yang dilakukan Kapten Westerling.  Salah satu alasan pembantaian Westerling tersebut disebutnya sebagai kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dalam menyiapkan pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT).  

Negara bagian NIT adalah satu dari sejumlah negara bagian bentukan Van Mook, untuk menunjukkan bahwa Republik Indonesia yang berpusat di Yogyakarta tidak mewakili aspirasi seluruh penduduk Hindia Belanda. 

Belanda menggunakan berbagai cara, mereka ingin menunjukkan bahwa semua penduduk Indonesia Timur, terutama Sulawesi Selatan, mendukung proyek NIT. 

Namun itu bukanlah sesuatu yang mudah. Sulawesi Selatan seperti menjadi duri dalam daging bagi proyek NIT tersebut. Para pejuang dari Bugis, Makassar dan Mandar punya sejarah panjang perlawanan melawan belanda di Nusantara yang tak pernah padam.

Belanda kemudian menggunakan proyek teror melalu Kapten Westerling untuk mematikan perlawanan rakyat Sulawesi Selatan demi eksistensi Negara Indonesia Timur buatan Belanda.(Buz)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Hasil Kelulusan CPNS 2024 Belum Ada yang Diumumkan, Ini Penjelasan BKN: Simak Jadwal Resmi dan Cara Ceknya

Hasil Kelulusan CPNS 2024 Belum Ada yang Diumumkan, Ini Penjelasan BKN: Simak Jadwal Resmi dan Cara Ceknya

Per 6 Januari 2025 pukul 12.00 WIB, belum ada hasil CPNS 2024 yang telah diumumkan.
Lion Air Resmi Jadi Maskapai Haji 2025, Bersanding dengan Garuda dan Saudi Airlines

Lion Air Resmi Jadi Maskapai Haji 2025, Bersanding dengan Garuda dan Saudi Airlines

Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Lion Air sebagai salah satu maskapai penerbangan resmi untuk melayani jemaah haji Indonesia tahun 2025. 
Calon Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Pengganti Shin Tae-yong, Pernah Jabat Direktur Paris Saint-Germain, Saat Itu Dia...

Calon Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Pengganti Shin Tae-yong, Pernah Jabat Direktur Paris Saint-Germain, Saat Itu Dia...

Patrick Kluivert digadang-gadang sejumlah pihak sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Siapa sangka dia pernah menjabat sebagai...
Danpuspomal Bongkar Peran 3 Tersangka Anggota TNI AL yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil

Danpuspomal Bongkar Peran 3 Tersangka Anggota TNI AL yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil

Ramai diberitakan soal dugaan keterlibatan tiga (3) anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam kasus penembakan bos rental mobil di rest area Tol Tangerang-Merak.
Jelang Hadapi Persib Bandung di Liga 1 Indonesia, Pelatih Bali United Dibuat Ketar-ketir dengan 3 Pemain Berkelas Ini

Jelang Hadapi Persib Bandung di Liga 1 Indonesia, Pelatih Bali United Dibuat Ketar-ketir dengan 3 Pemain Berkelas Ini

Pelatih Bali United Stefano Cugurra serius mengungkap ketakutan skuadnya menghadapi Persib Bandung pada lanjutan pekan ke-12 Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Dugaan Kelalaian Polisi di Balik Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolda Banten Tegas Bicara Sanksi

Dugaan Kelalaian Polisi di Balik Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolda Banten Tegas Bicara Sanksi

Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, mengungkapkan bahwa Kapolsek Cinangka, AKP Asep Irwan, bersama dua anggotanya, Bripka Deri
Trending
Balasan Menohok Ketum PSSI Erick Thohir Bahas Ditekan Mafia Bola soal Pemecatan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Balasan Menohok Ketum PSSI Erick Thohir Bahas Ditekan Mafia Bola soal Pemecatan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir bereaksi keras soal dugaan adanya tekanan memecat Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Hari Patah Hati Se-Indonesia, PSSI Pecat STY dari Pelatih Timnas Indonesia Banjir Ungkapan Rasa Kecewa, Pak Muh: Ya Allah Benar ...

Hari Patah Hati Se-Indonesia, PSSI Pecat STY dari Pelatih Timnas Indonesia Banjir Ungkapan Rasa Kecewa, Pak Muh: Ya Allah Benar ...

PSSI pecat STY pun banjir dengan ungkapan rasa kecewa dan sedih. Salah satunya, diungkapkan Pak Muh, dalam sebuah video terlihat sangat sedih. Simak ucapannya..
PSSI Pecat STY, Ingatkan Penilaian Eks Pelatih Timnas Indonesia yang Mualaf Ini Sebut Shin Tae-yong Hebat: Belum Pernah Lihat ...

PSSI Pecat STY, Ingatkan Penilaian Eks Pelatih Timnas Indonesia yang Mualaf Ini Sebut Shin Tae-yong Hebat: Belum Pernah Lihat ...

Erick Thohir menjelaskan kalau pemberhentian Pelatih STY atas beberapa catatan. Salah satunya butuh sosok yang mampu berkomunikasi dengan baik. Simak penjelasan
Meski Jadi Legenda Sepak Boal Belanda, Patrick Kluivert Ternyata Hanya Sebatas Ini saat Melatih, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia?

Meski Jadi Legenda Sepak Boal Belanda, Patrick Kluivert Ternyata Hanya Sebatas Ini saat Melatih, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia?

Legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert disebut-sebut bakal segera mendatangani kontrak sebagai pelatih Timnas Indonesia. Bagaimana nasib skuad Garuda?
Calon Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Pengganti Shin Tae-yong, Pernah Jabat Direktur Paris Saint-Germain, Saat Itu Dia...

Calon Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Pengganti Shin Tae-yong, Pernah Jabat Direktur Paris Saint-Germain, Saat Itu Dia...

Patrick Kluivert digadang-gadang sejumlah pihak sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Siapa sangka dia pernah menjabat sebagai...
Dugaan Kelalaian Polisi di Balik Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolda Banten Tegas Bicara Sanksi

Dugaan Kelalaian Polisi di Balik Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolda Banten Tegas Bicara Sanksi

Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, mengungkapkan bahwa Kapolsek Cinangka, AKP Asep Irwan, bersama dua anggotanya, Bripka Deri
PDIP Dorong Pemerintah Intensifkan Komunikasi dengan Arab Saudi Terkait Batas Usia Jamaah Haji

PDIP Dorong Pemerintah Intensifkan Komunikasi dengan Arab Saudi Terkait Batas Usia Jamaah Haji

Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) meminta Pemerintah Indonesia untuk memperkuat komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi guna menindaklanjuti rencana pembatasan usia
Selengkapnya
Viral