Jakarta, tvOnenews.com - Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Geisz Chalifah mengaku kecewa terhadap ucapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, Hasto diketahui kerap melontarkan kritik terhadap bakal calon presiden (Capres) 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Menurut Geisz, perkataan Hasto Kristiyanto tidak mencerminkan sosok yang berpendidikan.
"Kita sering kali kecewa dengan tokoh politik itu dalam hal ini Sekjen PDIP Hasto, berbicara itu tidak memakai referensi. Jadi, ya itu tidak mencerdaskan, tidak membuat orang lain belajar," kata Geisz di Jakarta Pusat, Minggu (20/8/2023).
Geisz menilai perkataan Hasto Kristiyanto bahkan setara dengan ucapan pegiat media sosial alias buzzer.
Padahal, dia menilai sebagai seorang figur publik, Hasto semestinya bisa mengatur perkataannya dengan bukti.
"Yang ada masak sekelas Hasto berbicaranya kayak buzzer sih, kan," tegasnya.
Dia menjelaskan Hasto Kristiyanto sempat mempertanyakan prestasi Anies Baswedan.
Menurut Geisz, prestasi Anies Baswedan cukup banyak dengan bukti-bukti nyata, bahkan sebelum menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya ingat dia (Hasto) bilang tanya apa prestasi Anies. Dia minta 7, saya katakan bisa gue kasih 100 ke dia. Lalu, salam nasional yang mengepal. Itu kan menunjukkan dia bicara tanpa referensi," jelasnya.
Geisz menilai pekikan merdeka dengan tangan terbuka yang diminta Anies Baswedan ialah hal yang biasa.
Meski demikian, Hasto merasa kepalan tangan ialah suatu lambang spirit juang untuk gotong royong melawan kapitalisme dan imperialisme.
Merespons hal tersebut, Geizs merasa klaim Hasto Kristiyanto tidak berdasarkan referensi.
"Itu tidak menarik secara elektual, karena tidak membangkitkan kecerdasan. Karena semata-mata karena Anies yang bicara, langsung dikritik dianggap salah terus. Yang ada jadi dia (hasto) mempertontonkan kebodohannya sendiri," imbuhnya.(lpk/ree)
Load more