Kab. Sukabumi, Jawa Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mencatat ada 6 titik banjir di Kecamatan Ciemas, yang mengepung kawasan geopark Ciletuh - Palabuhanratu, Jumat (19/11/2021).
Hujan dengan intensitas tinggi dari kamis hingga jumat pagi dan meluapnya sungai di beberapa titik menjadi penyebab banjir tersebut.
Akibatnya banjir merendam jalan Provinsi dan Kabupaten sehingga di salah satu titik banjir ketinggian air mencapai selutut orang dewasa. Adapun titik banjir yaitu:
Titik pertama, terjadi di Jembatan Cidahon dan Jembatan Cikalong. Kendaraan baik roda dua dan roda empat masih bisa melintas di jalan provinsi yang menghubungkan Desa Mekarsakti dengan Desa Ciwaru.
Titik banjir kedua berada di Kampung Rancasalak tepatnya di Jembatan Ki Sohir. BPBD menyebut kendaraan masih bisa melintas.
Titik banjir ketiga terjadi di Kampung Cikoneng, Kampung Cikoang, Desa Tamanjaya. Di lokasi ini, jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Tamanjaya dengan Desa Ciwaru, terendam. Air setinggi lutut orang dewasa sehingga kendaraan roda empat dan dua belum bisa melintas.
Titik banjir juga terjadi di Jembatan Citamiang yang menghubungkan Desa Mekarsakti dengan Desa Mandrajaya. Banjir yang berada di jembatan penghubung jalan kabupaten itu menyebabkan kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.
Sementara, titik banjir di Kampung Sidat, Desa Ciwaru masih tergenang air. Titik banjir dilokasi ini diperoleh Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas setelah berkoordinasi dengan Kasi Kesra Desa Ciwaru.
P2BK Ciemas menyatakan, hujan masih mengguyur daerah tersebut hingga pukul 12.37 WIB.
Kepala Desa Ciwaru Topik Guntur Rohmi menghimbau kepada warga agar bisa menyesuaikan jalan akses untuk menuju kerumahnya masing-masing.
"Untuk warga Desa Ciwaru dan Ciemas bisa menggunakan ruas jalan Loji - Palangpang, sedangkan untuk warga Desa Mekarsakti dan Desa Tamanjaya agar bisa menggunakan ruas jalan Simpenan - Kiara Dua dan Tamanjaya," pungkasnya.
Opik menambahkan, banjir yang terjadi di wilayahnya merupakan banjir tahunan jika intensitas hujan yang tinggi dan cukup lama, adapun dampak dari banjir tersebut selain memutus akses jalan, juga merendam sedikitnya ratusan sawah dan pemukiman warga. (Rizki Gustana/mii)
Load more