Jakarta, tvOnenews.com - Legislator PPP, Arsul Sani buka suara soal dirinya yang dipindahkan ke Komisi II DPR dari semula menjadi anggota Komisi III DPR.
Arsul mulai bertugas di Komisi II DPR sejak Rapat Kerja Komisi II bersama Pemerintah terkait Ibu Kota Negara (IKN) pada 21 Agustus 2023 kemarin.
“Sebetulnya penugasan setiap anggota DPR di AKD (alat kelengkapan dewan) yang bernama komisi itu kan memang kewenangannya fraksi. Saya sejak menjadi anggota DPR RI tahun 2014, itu berarti 9 tahun, itu selalu bertugas di Komisi III,” kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023).
Dia mengaku bersyukur dipindahkan ke Komisi II. Menurutnya, dirinya memang ingin ada penyegaran saat bertugas di DPR.
“Sebetulnya saya ingin juga memang agar ada refreshing penyegaran, dan kalau buat saya ketika kemudian fraksi memutuskan untuk menugaskan saya di posisi yang baru di Komisi II saya malah bersyukur,” ungkapnya.
Arsul mengatakan dirinya bisa belajar hal baru soal isu di Komisi II. Dia juga menyebut merasa bosan bertugas di Komisi III selama sembilan tahun.
“Jadi kalau saya sih happy-happy aja di Komisi II. Karena kebetulan itu saat ini di Komisi II juga sedang dibahas sejumlah RUU yang itu signifikan juga,” jelas Wakil Ketua Umum PPP itu.
Fraksi PPP Bantah Ada Unsur Politis
Sekretaris Fraksi PPP Achmad Baidowi alias Awiek membantah pemindahan Arsul dari Komisi III DPR ke Komisi II karena unsur politis. Menurutnya, rotasi itu tidak berkaitan dengan isu politik saat ini.
Dia menilai rotasi itu merupakan hal biasa. Dia berharap kehadiran Arsul di Komisi II bisa memperkuat hukum kepemilian. Sebab dia memiliki background hukum.
"Tidak ada kaitan dengan sanksi ataupun istilah lainnya. Bahwa rotasi AKD ini bisa dilakukan oleh fraksi berdasarkan kebutuhan, sebagaimana ketentuan UU MD3," ujar Awiek di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2023).
Arsul Ungkap Kader PPP Ada yang Dukung Anies dan Prabowo
Sebelumnya, Arsul sempat membuat heboh soal pernyataannya terkait Pilpres 2024. Dia mengungkap sebagian kader partainya ada yang mendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.
Meskipun PPP sudah berkoalisi dengan PDIP dan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
“Bahwa di PPP itu jujur saja, yang mendukung Mas Ganjar banyak, yang mendukung Mas Anies juga lumayan banyak, yang mendukung Pak Prabowo juga lumayan banyak,” kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2023).
Menurut dia, PPP bukan partai yang dikendalikan sesuai komando dalam mendukung capres, sehingga muncul dukungan capres selain Ganjar.
“Tidak bisa partai ini dikomando. Misal, 'Eh kau harus tegak lurus enggak boleh tengok kanan tengok kiri'. Enggak bisa kalau di PPP. Itu mau dibilang kelemahan ya boleh saja kelemahan,” ucap Arsul.
Terlebih, sikap PPP yang mengusung Ganjar itu dilakukan tanpa kontrak politik. Oleh karena itu, Arsul melihat sebagai hal wajar jika ada sebagian kader yang mendukung Anies dan Prabowo. (saa/ree)
Load more