Jakarta, tvOnenews.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengaku telah menyita 70 pucuk senjata api (senpi) ilegal hingga rakitan sejak Juni 2023.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan terdapat modus pemalsuan Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI AD serta Kementerian Pertahanan (Kemenhan) oleh tersangka jaringan jual beli senpj ilegal dan rakitan tersebut.
"Dari tersangka yang mencatut identitas TNI AD ini sudah kita sita sebanyak 44 pucuk senjata api ilegal," kata Hengki kepada awak media, Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Selain modus pemalsuan tersebut, kata Hengki pihaknya turut serta mendapati aksi jual beli senpi ilegal dan rakitan melalui e-commerce.
Menurutnya 44 pucuk senpi ilegal dan rakit yang disita pihaknya itu terdiri dari senpi pabrikan, air gun, hingga airsoft gun.
Adapun pada modus jual beli melalui e-commerce pelaku seolah menjual airsoft gun yang ternyata air gun dengan dapat dirakit menjadi senpi.
"Ternyata senjata air gun bisa dimodifikasi menjadi senjata api, dengan cara mengganti laras, mengganti onderdil yang ada di dalamnya, kemudian ini kita temukan di pabrik Semarang dan Sumedang," katanya.
55 Pucuk Senpi Ilegal Didapat dari Jaringan Jual Beli yang Libatkan Tiga Anggota Polri
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap jaringan jual beli senjata api (senpi) ilegal yang melibatkan tiga anggota Polri.
Pengungkapan tersebut dilakukan usai Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggandeng Puspom TNI AD.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya mendapati puluhan senpi ilegal dari jaringan jual beli tersebut.
"Jadi total yang sudah kami ungkap Krimum Polda Metro Jaya termasuk berkolaborasi dengan Puspom AD beberapa waktu lalu sebelum ini, itu adalah saat ini kurang lebih 55 pucuk senjata api ilegal," kata Hengki dalam konferensi persnya, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Hengki menuturkan kolaborasi pihaknya dengan Puspom TNI AD dalam mengungkap jaringan jual beli senpi ilegal tersebut telah berlangsung sejak Juni 2023.
Menurutnya kolaborasi itu mampu mengugkap peredaran jual beli senpi ilegal dengan para tersangkanya serat pabrik modifikasinya.
"Kami sudah ungkap kemarin pabrik modifikatornya di Semarang ya, kita tangkap juga penerima-penerima senjata apinya, kemudian kita dapatkan beberapa alat bukti," kata Hengki.
"Kami menangkap beberapa tersangka termasuk pabrik modifikator senjata api," sambungnya.
Adapun Hengki menuturkan pabrik yang melakukan modifikasi senpj ilegal tersebut berada di kawasan Semarang.
"Nah ini senjata modifikator ini banyak disuplay oleh, yang profesional itu ada di Semarang yang baru kami ungkap kemarin, dan juga senjata pabrikan penjual senjata api," pungkasnya. (raa/ebs)
Load more