Jakarta, tvonenews.com - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang diyakini akan mendapat intervensi dari asing. Kondisi itu dinilai sama seperti yang terjadi di beberapa negara.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta kepada wartawan, Rabu (23/8/2023). Namun demikian Anis menduga intervensinya tidak akan sekuat seperti tahun 1998 lampau.
"Ini ada obrolan, kalau ada capres sudah punya dukungan sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Ada yang bilang Anies Baswedan didukung Amerika, Ganjar Pranowo didukung Tiongkok, dan Prabowo Subianto didukung Rusia. Tapi ini kan katanya," kata Anis.
"Memang pemilu di suatu negara seperti pilkada global saja, bagi kekuatan superpower," lanjut Anis.
Ia mengatakan, pada Pilpres 2024 menjadi momentum yang berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya.
"Bertepatan dengan Pilpres 2024 di Indonesia pada 14 Februari, pada Januari nanti ada Pemilu di Taiwan, Rusia di bulan Maret dan Amerika pada bulan November. Jadi 2024 ini adalah momentum, pemilu kekuatan global, pertarungan global," ungkapnya.
Menurutnya, tanda-tanda pertarungan kekuatan global dimulai pada Pemilu Taiwan pada Januari 2024. Saat itu, Amerika Serikat dan China memiliki calon masing-masing, sehingga pembelahannya sangat tajam, karena ancamannya perang atau damai.
Load more