tvOnenews.com - Untung Mufreni A. Yani merupakan putra ketujuh dari salah satu pahlawan revolusi Indonesia, Jenderal Ahmad Yani yang gugur di peristiwa G30S PKI.
Jenderal Ahmad Yani dikenal sebagai pahlawan revolusi, dan menjadi salah satu korban dari tujuh perwira tinggi militer TNI AD yang terbunuh ditangan anggota G30S/PKI pada tahun 1965.
Tujuh pahlawan revolusi ini diantaranya adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman. Brigjen Sutoyo, Brigjen D.I Panjaitan dan Lettu Pierre A. Tendean.
Cuplikan film Pengkhianatan G30S PKI. (source: Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI)
Berdasarkan rujukan beberapa sumber, ketujuh orang tersebut dijemput paksa oleh pasukan Cakrabirawa dari kediaman masing-masing pada tengah malam dan pagi-pagi buta.
Lalu mereka semua dibawa ke daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur. dan jasadnya dibuang ke sebuah lubang sumur kecil yang berdiameter 75 centimeter dengan kedalaman sekitar 15 meter.
Pada sumur itu pula, pahlawan revolusi dibuang ke dalam sumur dan berada dalam kondisi saling bertumpuk.
Untung Mufreni A. Yani merupakan putra ketujuh dari Jenderal Ahmad Yani, ia mengungkapkan bagaimana sosok Jenderal Ahmad Yani di matanya dan keluarganya.
Diundang pada acara Kartika Podcast yang diunggah di kanal Youtube resmi TNI AD, bapak Untung Mufreni A. Yani mengisahkan bagaimana sosok Jenderal Ahmad Yani di mata keluarga.
Pada kesempatan tersebut, bapak Untung Mufreni A. Yani mengungkapkan kalau ternyata sosok Jenderal Ahmad Yani merupakan seseorang yang sangat mencintai keluarga dan anak-anaknya.
Potret Jenderal Ahmad Yani (kiri) dan Untung Mufreni A. Yani.
Beliau mengatakan bahwa saat dirinya kecil, Jenderal Ahmad Yani selalu dengan rutin memandikan anak-anaknya sebelum berangkat kerja.
"Bapak itu sama anak-anaknya sayang banget, sayang banget, waktu kita masih kecil-kecil dari nomor 3 sampai Nomor 8 itu yang mandiin pagi untuk sekolah itu bapak (Jenderal Ahmad Yani)," kata bapak Untung Mufreni A.Yani.
Ia mengungkapkan bahwa sang ayah selalu rutin memandikan anak-anaknya sebelum dirinya berangkat bekerja sebagai bentuk rasa sayangnya kepada anak-anaknya.
"Itu sebelum berangkat kantor pagi emang udah rutin memandikan anak-anak itu ya emang kebiasaan dia, Kenapa dia gitu mungkin dia sayang anaknya," sambungnya.
Untung Mufreni juga mengatakan ketika masih aktif bertugas sosok ayahnya itu memang dikenal jarang pulang ke rumah karena pekerjaan.
Bahkan ia menceritakan kisah lucu ketika sang Ayah pulang dari Amerika Serikat untuk sekolah, anak-anaknya memanggilnya dengan panggilan om.
"Dia kan jarang-jarang pulang soalnya kan tugas sana, tugas ini ya kan, waktu dia pergi ke Amerika Serikat sekolah pulang itu, kita manggilnya Om," ujar Untung.
Beliau juga mengatakan kalau Jenderal Ahmad Yani merupakan salah satu lulusan terbaik di sekolah Leavenworth di Kansas, Amerika Serikat.
"Lupa itu tahun 58 kalau nggak salah 58 atau 59 dia sekolah di Amerika Serikat dia itu lulusan nomor satu dan itu diakui," lanjutnya.
"Jadi di hall of fame di Leavenworth di kansas itu tercantum tuh, ada gambarnya ada piagamnya Ahmad Yani," ungkap Untung Mufreni.
Pada kesempatan tersebut, Untung Mufreni A. Yani menceritakan sebuah kisah lucu di mana ketika ia kecil ia pernah pulang kerumah dengan keadaan menangis karena kalah berkelahi.
Namun, Untung mengaku kalau dirinya tidak mau mengadu pada sang ayah lantaran takut karena menangis kalah berkelahi.
"Saya pernah berantem waktu masih kecil berantem kalah saya pulang nangis kan kita lapornya ke ibu kan bukan ke Bapak karena nangis kan," ungkapnya.
"Bapak saya datang bilang 'kau pergi lagi, berangkat sana, jangan pulang kau, nangis cengeng, berangkat, berantem lagi. Bukan sok-sokan, dia emang gak senang aja liat anaknya nangis mewek gitu," tutup Untung Mufreni. (akg/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more