Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., menekankan kepada Civitas Akademika terutama mahasiswa untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang sudah diwariskan oleh nenek moyang pendiri bangsa.
Tidak hanya itu Prof. Yudian juga mengingatkan kepada penerus bangsa untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa yang sudah memerdekakan Indonesia.
Hal itu disampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam Kuliah Umum Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Mahasiswa dan Sarasehan Program Perlindungan Saksi dan Korban Berbasis Komunitas, serta Penandatanganan Naskah Kerjasama BPIP, LPSK, dan Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA), Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (23/08).
"Mari kita bersyukur atas kemerdekaan dan nilai-nilai Pancasila yang merupakan landasan, prinsip dasar, ideologi, dan pandangan hidup yang diberikan oleh para pendiri negara," ujarnya.
Proklamasi Indonesia dianggap sebagai yang paling luar biasa dalam sejarah dunia, terjadi bahkan di tengah-tengah Perang Dunia II.
Seperti yang dikatakan oleh Prof. Yudian, sebelum kemerdekaan, Indonesia yang pada saat itu terdiri dari banyak negara dan kerajaan yang tercerai-berai akibat perbedaan etnis, suku, serta keyakinan. Mereka terlibat dalam perlakuan yang merugikan dan penindasan terhadap sesama, tanpa ada niat bersama untuk menghormati keragaman satu sama lain.
"430 tahun lamanya Indonesia telah dikuasai oleh penjajah. Hanya terjadi di Indonesia, anak-anak bangsa diajar oleh penjajah dan kemudian mereka melawan penjajah demi kemerdekaan Indonesia. Hanya di Indonesia, dimana para raja, sultan, dan penguasa dengan sukarela menyerahkan kekuasaan mereka beserta konsekuensinya demi persatuan Indonesia yang pada saat itu hanya merupakan sebuah nama," jelasnya.
Ketua Yayasan Qudsiyah Bahaudin Mudhary Madura Prof. Dr. Achsanul Qosasi, CSFA., CFrA., CGCAE mengapresiasi kepada BPIP yang sudah memberikan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Civitas Akademika UNIBA.
Ia juga menekankan kepada Civitas Akademikan UNIBA untuk memanfaatkan kesempatan ini, karena sebagaia generasi penerus bangsa, mahasiswa wajib mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Acara ini jangan dianggap seremonial, tetapi pahami dan maknai untuk diamalkan," tegasnya.
Menurut anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini didatangkannya lembaga pemerintah itu (BPIP) sebagai mandat Presiden untuk menguatkan Pancasila.
"Berdasarkan Undang-Undang atas nama rakyat Indonesia, Presiden memberikan mandat dengan menunjuk Pak Hasto untuk memimpin LPSK, begitu juga dengan mandat yang diberikan kepada Pak Yudian untuk memimpin BPIP. Tugas seorang Kepala BPIP adalah melaksanakan sosialisasi ke seluruh penjuru negara untuk menanamkan rasa cinta tanah air yang didasari oleh rakyat secara berkelanjutan dengan ideologi Pancasila."
Bupati Sumenep Achmad Fauzi, S.H., M.H mendeskripsikan lebih lanjut mengenai keberagaman yang ada di Sumenep itu sendiri.
"Sumenep bisa dikatakan sudah mulai sangat kondusif sejak tahun 1700-an. Dengan banyaknya suku, bangsa, agama, bahasa madura, bahasa bugis, bahkan Masjid dan Gereja didirikan berdampingan agar bisa menunjukkan kepada Indonesia dan dunia, mengenai kebebasan beragama," paparnya.
Tidak lupa, Prof. Dr. Rachmad Hidayat selaku Rektor UNIBA mengungkapkan, kampus dengan tagline "Tera'Tak Adhemar" merasa bangga karena mampu melakukan kerjasama dengan BPIP dan LPSK.
"Hanya di UNIBA, bisa berkesempatan didatangi beberapa pembicara spesial dari Jakarta, disaksikan secara langsung oleh ribuan mahasiswa UNIBA, baik yang berada di dalam ruangan maupun mahasiswa baru yang berada di GOR UNIBA," ucapnya.
Dalam acara tersebut juga BPIP bersama UNIBA dan Pemkab Sumenep melakukan penandatanganan kerja sama untuk Pembinaan Ideologi Pencasila secara berkelanjutan. Disamping itu juga Kepala dan Wakil Kepala BPIP ikut serta dalam membuka Fakultas Hukum UNIBA dan menyapa mahasiswa Baru UNIBA.
Kesempatan tersebut ikut mendampingi Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum; Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Drs. Hasto Atmojo Suroyo, M.Krim; Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M; Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dan Forum Komunikasi Pimpiman Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumenep.
Load more