Sumba Timur, NTT - Viral di sosial media seorang karyawati toko ponsel berparas cantik, mengumpat seorang pria di dalam toko counter ponsel di Sumba Timur, NTT. Sales Promotion Girl ( SPG ) toko ponsel tersebut bahkan mengancam pria yang dianggap sebagai pria penggoda dengan menggunakan sebilah parang. Kekesalan SPG toko ponsel tersebut merasa dilecehkan dengan ajakan tidur bareng oleh pria yang sudah berkeluarga tersebut.
"Saya merasa dilecehkan, pak... dia mengajak tidur bareng padahal saya bukan istrinya, seolah-olah saya ini perempuan murahan," Ujar YNT, karyawati cantik ini dihadapan penyidik.
Berdasarkan keterangan dihadapan penyidik, YNT mengaku kesal karena merasa dilecehkan. Namun dia juga mengaku salah karena mengacungkan parang dihadapan pria hidung belang tersebut.
YNT juga sudah memberi klarifikasi via media sosial. Dan menghapus upload di story WhatsApp-nya sejam kemudian. Namun beberapa teman YNT meminta ulang rekaman tersebut dan menguploadnya di media sosial lainnya.
Pria penggoda bernama Pajaru Hama Hangga alias Jilung sempat dicari polisi pasca YNT ditemui polisi di kediamannya.
Dalam percakapan di video yang viral tersebut, terdengar SPG cantik ini terdengar marah dan kesal karena digoda dan merasa dilecehkan seorang lelaki.
SPG ini kemudian memancing pria penggoda lewat HP untuk bertemu di tempat kerjanya.
Perempuan ini mewakili perasaan semua perempuan yang merasa ruang publik sudah gak aman. https://t.co/rIicUzfZiK pic.twitter.com/TTgvg1srE8— Rico Tude (@RicoTude) November 18, 2021
“Dia diam setelah saya ancam dengan parang dan tidak melawan, Sepertinya dia lagi mabuk,” ujar YNT dihadapan polisi, Jumat (19/11/2021).
“Dari hasil interograsi awal, dia merasa terhina dan dilecehkan karena disebut wanita bookingan. Dia juga menunjukan WA lelaki tersebut ke penyidik,” ujar Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono.
Kapolres berharap kasus seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi warga dimana siapapun tidak boleh melakukan pelecehan dan penghinaan.
“Kita juga meminta untuk tidak mengambil langkah main hakim sendiri,” lanjutnya.
Istri Pajaru alias Jilung dan keluarga besarnya sempat mendatangi Polisi guna melaporkan pengancaman yang dilakukan YNT, namun polisi meminta agar Jilung yang datang melapor, bukan keluarga. Istri dan keluarga bahkan tidak tahu keberadaan Jilung saat itu dan memintanya datang keesokan harinya.( Sitti Aminah Wunggo/MTR )
Load more