Jakarta, tvOnenews.com - Pedagang bernama Ujang (35) mengatakan bahwa harga beras curah menjadi hambatan ketika ingin menjual Beras Premium APHP Bulog karena tidak semua masyarakat sanggup membeli beras 5 kilogram (kg).
“Jadi masyarakat itu lebih banyak beli beras curah ketimbang beras Bulog karena tidak semuanya punya uang beli beras 5 kg,” kata Ujang, di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).
Saat dikonfirmasi dengan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso atau akrab disapa Buwas mengusulkan akan memikirkan membuat beras dengan packaging 1 kg.
“Ini sedang kita pikirkan, jadi nanti akan disikapi oleh Bulog, kami akan membuat packaging 1 kiloan. Jadi masyarakat yang tidak bisa beli 5 kilo kita akan memberikan nanti yang 1 kiloan,” jelas Buwas.
Purnawirawan Polri ini mengaku akan secepatnya melakukan pendistribusian beras kemasan 1 kilo dengan syarat tertentu. Bulog ingin fokus terlebih dahulu dengan beras kemasan 5 kilogram milik mereka.
“Kita usahakan akan dilakukan secepatnya, tetapi kalau saya sih inginnya yang kita sekarang presentasikan yang 5 kilo ini karena masyarakat ini kan banyak butuhnya untuk stok minimal satu minggu,” ungkap dia.
Bahkan dia cerita bahwa dulu Bulog pernah memasarkan beras dengan kemasan 250 gram, namun tidak laku di pasaran. Sehingga Bulog memutuskan untuk menarik kembali pengedarannya.
Akan tetapi karena keluhan warga terkait sulitnya membeli beras kemasan 5 kg, Buwas berinisiatif akan mengembalikan produk beras 250 gram ke pasaran.
Perlu diketahui, beras premium APHP 5 kg dijual dengan harga Rp47.000, nantinya apabila ada beras kemasan 1 kg, maka Bulog akan tetap menjualnya seharga Rp9.400.
“Minimal kita penuhi dulu, jadi nanti kalau di tempat warung-warung yang butuh 1 kilo itu kan perlu saya buat juga sampa yang 250 gram sudah saya buat tapi ternyata masyarakat tidak membutuhkan itu nah sekarang mungkin butuh itu bisa kita adakan lagi gitu 250,” tandas dia. (Agr/ree)
Load more