Jakarta, tvOnenews.com-Anggota Paspampres Praka Riswandi Manik tidak sendiri saat menculik dan menganiaya warga asal Aceh, Imam Masykur (38) hingga tewas. Praka Riswandi dibantu dua anggota TNI lainnya yakni Praka HS dan Praka J. Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, ketiganya berasal dari kesatuan angkatan darat (TNI AD). Keduanya kini ditahan di Pomdam Jaya. "Direktorat Topografi, satu lagi dari anggota Kodam IM yang sedang di Jakarta," sambung Irsyad.
Praka HS adalah Anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat, sementara Praka J adalah Anggota TNI di Kodam Iskandar Muda. Irsyad belum mengungkapkan lebih jauh apa saja peran ketiganya terkait kasus kematian Imam.
"Semuanya melakukan itu [berpura-pura jadi polisi]," tutupnya.
Sebelumnya, Diberitakan sebelumnya, jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023. Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh tersebut diduga dibuang usai diculik dan dianiaya hingga tewas oleh anggota Paspampres berinisial Praka RM.
Salah satu kerabat Imam, Said Sulaiman (32) menyebut kondisi jenazah korban saat diterima pihak keluarga sudah dalam keadaan bengkak. "Mukanya sudah bengkak, sangat sadis," kata Said kepada wartawan, Minggu (27/8/2023). Said menuturkan Imam yang tinggal di daerah Ciputat, Tangerang Selatan itu sehari-harinya berdagang kosmetik. Menurut sepengetahuannya pemuda berusia 25 tahun itu tidak pernah cerita ada masalah baik utang ataupun lainnya.
Sebelumnya, komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay mengatakan, satu orang anggotanya tengah ditahan atas dugaan keterlibatan penganiayaan tersebut. "Terkait kejadian penganiayaan, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," kata Rafael Granada Baydihubungi di Jakarta, Minggu.(bwo)
Load more