Jakarta, tvOnenews.com - Seperti mendapat sebuah kejutan, Partai Demokrat merasa sangat kecewa atas keputusan dari capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Secara tiba-tiba Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapresnya dalam Pilpres 2024.
Karena kekecewaannya, Demokrat akan mencabut seluruh baliho Anies Baswedan yang telah dipasang oleh partai tersebut.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengaku tidak menyangka Anies memilih Cak Imin yang bukan anggota KPP. Andi menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai pengecut.
Melalui media sosial Twitter yang kini menjadi X, Andi Arief menuliskan tanggapannya tersebut yang seketika dikomentari oleh banyak pengguna Twitter.
“Saya tidak menyangka @aniesbaswedan berdarah dingin tapi pengecut,” kata Andi melalui akun Twitternya @andiarief__, Kamis (31/8/2023).
Selain itu, dirinya juga menanggapi surat yang telah dilayangkan oleh Anies Baswedan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebab, sebelumnya AHY telah menerima surat yang menyatakan bahwa Anies Baswedan ingin mengajak AHY sebagai cawapresnya pada Pilpres 2024.
“Surat Capres @aniesbaswedan, selama ini kita mengkritik pemimpin yang membohongi rakyat. Akan ada yang lebih dahsyat bohongnya?” tulis Andi Arief sambil menyertakan foto sebuah surat yang ditandatangani oleh Anies Baswedan sendiri.
Pesan dari Anies Baswedan kepada AHY. (Ist)
Sontak cuitannya tersebut memberikan banyak komentar. Lebih dari 300 ribu pengguna telah melihat unggahan tersebut.
“Takut kepada Surya Paloh. Kalau Anda tak bisa lihat itu, berarti… *sinyal ilang*,” komentar warganet.
“Hahahahaha… Baru tau yaaaaa…” tulis warganet yang lain.
“Benar-benar koalisi perubahan yang berubah ubah,” kata warganet lainnya.
“Ciee… yang dapet surat cinta,” ungkap warganet.
“Sesuai nama ‘Koalisi Perubahan’, Komitmen Pak @aniesbaswedan pun bisa Berubah-ubah,” kata seorang warganet.
“Semakin hari semakin terungkap yang sesungguhnya. Ku makin kecewa ternyata kau penuh dusta,” sahut warganet lain.
Selain itu, sebagian warganet ikut mengkritik langkah yang telah dilakukan oleh Partai Demokrat.
“Kader Demokrat harus cermat dan hati-hati. Tegak lurus pada SBY jangan termakan oleh gerakan gerombolan yang mengaku angkatan 98. Anies sudah buktikan Dia pemberani resiko tinggi membatalkan izin Reklamasi. Secara personal dia tidak takut sama siapapun hanya pada Allah saja dia takut,” ungkap seorang warganet.
“Demokrat salah langkah. Mestinya jangan terburu-buru ambil sikap. Jadi keliatan nggak dewasa. Surat kronologis sepenting itu bisa bocor kemana-mana. Sekarang sudah susah nutupnya. Hitungan jam kondisi teduh jadi gaduh. Kalau sudah begini, sebaiknya nggak usah tanggung-tanggung. Cabut aja sekalian dukungannya,” ujar warganet.
Sebelumnya, Partai Demokrat menyebut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Cak Imin sebagai cawapres Anies.
Penetapan Cak Imin sebagai cawapres itu dilakukan tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS. Hal ini diketahui melalui surat yang dikirimkan oleh Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui WhatsApp.
Surat itu berisi pernyataan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya terkait sikap partainya soal duet Anies-Cak Imin.
“Pada Selasa (29/8/2023) malam di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
“Malam itu juga capres Anies Baswedan dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, Rabu (30/8/2023), capres Anies Baswedan dalam urusan yang sangat penting ini tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Demokrat melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” sambungnya.
Demokrat mengatakan peristiwa ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, yakni NasDem, Demokrat dan PKS. (saa/aag/kmr)
Load more