Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron menegaskan pihaknya akan membangun koalisi baru karena sudah dikhianati oleh Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan berpaling dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Tetapi secara norma tentu kami ingin menyampaikan sesungguhnya ada pengkhianatan dalam koalisi, mau tidak mau kami tentu harus membangun koalisi lain, kalau nanti keputusan majelis tinggi untuk tidak bersama-sama dengan koalisi perubahan,” tuturnya, kepada media, Jumat (1/9/2023).
Adapun upaya berpalingnya Anies dari AHY, dan kemudian memilih Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) merupakan perbuatan Ketua Umum Partai NasDem, Suraya Paloh setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Kalau mau dihubung-hubungkan ke sana, saya kira sangat mungkin. Kepastiannya kan yang tahu hanya Pak Surya Paloh dan Tuhan yang Maha Kuasa,” ujar dia.
“Pertama memang ada kasus hukum begitu menukik, kemudian akan ada kasus hukum tambahan tetapi berhenti setelah Pak Surya Paloh ketemu dengan presiden,” sambung dia.
Kemudian, Herman mengaku pihaknya jarang bertemu dengan Surya Paloh, terakhir bertemu pada 24 Agustus yang lalu.
“Kami juga jarang ketemu dan kemudian ada keputusan lain, kemarin kan ketemu lagi (dengan Jokowi) melaporkan katanya terhadap koalisi yang dibangunnya dan menetapkan capres-cawapresnya,” ungkap dia.
Sehingga Herman meyakini ada seseorang yang mendalangi sikap Anies Baswedan dalam menentukan cawapres. Hanya saja dia tidak dapat menebak nama sosok itu sembarangan.
Herman mengaitkannya dengan alasan-alasan yang dia ungkapkan di atas, ada yang memainkan peran untuk mempersiapkan cawapres Anies Baswedan. (agr/muu)
Load more