Jakarta, tvOnenews.com - Hotman Paris pertanyakan hasil visum penyebab kematian Imam Masykur dari rumah sakit.
Pengacara kondang Hotman Paris menerima kedatangan Fauziyah (47) selaku ibunda Imam Masykur korban penganiayaan secara membabi buta hingga tewas oleh tiga anggota TNI.
Dalam pertemuan tersebut Hotman sempat menerima hasil visum penyebab kematian dari Imam Masykur usai ditemukan di sungai di kawasan Karawang, Jawa Barat.
Dalam hasil visum sementara itu, salah satu rumah sakit Karawang mengungkap penyebab kematian Imam Masykur akibat asma atau asfiksia.
Lantas, Hotman tak mempercayai hasil visum yang dikeluarkan oleh salah satu rumah sakit di Karawang tersebut.
Ia meyakini jika Imam Masykur tewas akibat sejumlah aksi penganiayaan secara membabi buta yang dilakukan tiga anggota TNI tersebut.
"Dan itu jelas. Jelas itu adalah penganiayaan ya bukan karena sesak nafas. Jangan sampai melenceng ya. Jangan sampai melenceng," kata Hotman, Selasa (5/9/2023).
Keluarga Imam Masykur Bawa Hasil Visum Korban Penganiayaan oleh Tiga Anggota TNI yang Disebut Tewas karena Asma
Saat menyambangi Hotman Paris, keluarga korban turut ditemani kuasa hukumnya dari Aceh, yakni Putri Maya Rumanti.
Putri mengaku pihak keluarga telah menerima hasil visum penyebab kematian dari Imam Masykur.
Menurutnya, hasil visum dari rumah sakit menyatakan Imam Masykur tewas akibat penyakit pernapasan berupa asma.
"Asfiksia. Diduga asma. Ini hasil visum saat pertama kali jenazah ditemukan di RS Karawang," ungkap Putri.
Sebelumnya, penyebab kematian Imam Masykur korban penganiayaan dan pembunuhan oleh anggota TNI masih menyimpan misteri.
Pasalnya, hingga saat ini belum terdapat rekam medis yang menyatakan penyebab kematian usai mengalami sejumlah penganiayaan oleh tiga anggota TNI.
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Anwar mengaku terdapat sejumlah metode hasil autopsi yang memerlukan waktu dalam mengungkap penyebab kematian dari Imam Masykur.
Kata ia diantaranya hasil patologi dari rangkaian autopsi yang dilakukan pada jenazah korban penganiayaan dan pembunuhan oleh tiga anggota TNI tersebut.
"Hasil autopsi belum keluar. Hasil autopsi ada patologinya yang memang itu butuh waktu. Nanti rumah sakit juga enggak mungkin sembarangan kasih kesimpulan," kata Irsyad saat ditemui di Pomdam Jaya, Jumat (1/9/2023).
Adapun Irsyad mengaku usai keseluruhan rangkaian autopsi dapat disimpulkan oleh tim medis pihaknya mengaku akan mengumumkan kepada masyarakat.
"Nanti kalau sudah ada hasil autopsi sudah ada keterangan-keterangan yang lain pasti dari pihak Mabesad ataupun Kodam nanti akan memberikan keterangan lagi," ungkapnya. (raa/nsi)
Load more