tvOnenews.com - Partai NasDem dan PKB telah resmi mendeklarasikan pasangan Capres-Cawapresnya yaitu Anies Baswedan yang berpasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2024.
Keputusan ini dinilai mendadak oleh Partai Demokrat yang merasa dikecewakan. Sebab, pada awalnya Anies Baswedan sempat menuliskan surat kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendampinginya menjadi Cawapres.
Kemudian, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidatonya setelah memimpin Rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Pada akhirnya, Sahroni mengklaim membatalkan laporan tersebut. Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim memberikan klarifikasi terkait batalnya laporan Ahmad Sahroni ke Bareskrim Polri.
Melalui program acara Kabar Petang, tvOne, Hermawi Taslim menceritakan kronologi dimulai dari pertemuan Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan SBY di Cikeas.
Tim 8 dari Partai NasDem diwakilkan oleh Sugeng Suparwoto dan Ahmad Sahroni yang menggantikan Willy Aditya.
Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, (Tim tvOne)
Ketika SBY menyampaikan pidatonya, para anggota Partai NasDem termasuk Ahmad Sahroni ikut mendengarkan melalui televisi. Namun, dalam beberapa momentum, Sahroni menyebutkan pernyataan yang berada saat pertemuan tersebut berbeda dengan yang diucapkan SBY.
“Ketika Pak SBY berpidato di televisi, kami sama-sama mendengar termasuk Pak Saroni. dalam dalam beberapa momentum dia selalu kaget ‘saya di situ kok bukan bukan begitu omongannya bukan begitu omongannya’,” ungkap Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim pada Program Acara Kabar Petang.
Untuk itu, Ahmad Sahroni berencana untuk melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri atas dasar penyebaran berita bohong atau hoaks.
Dengan tekad yang bulat, Bendahara Umum Partai NasDem tersebut bermaksud melaporkannya dengan atas nama pribadi.
“Saya bilang, ‘kamu akan lapor apa?’ (Sahroni) ‘ya kebohongan publik’. Salah satu yang dia katakan itu adalah tim 8 tidak ada menyetujui tanggal Deklarasi. Yang ada itu adalah SBY mengajukan tanggal tapi tidak direspon oleh tim 8. Itu salah satu poin kebohongan publiknya,” jelasnya.
“Lalu Karena dia sudah dengan beberapa media ya ini kan hadiah pribadi saya cuma Ingatkan orang agak susah memisahkan Sahroni sebagai pribadi, Sahroni sebagai anggota Fraksi wakil ketua komisi tiga, Sahroni adalah bendahara umum Nasdem, Saya malah bercanda saya bilang tanpa Nasdem anda tidak ada apa-apanya,” sambung Hermawi.
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni. (ANTARA)
Saat Sahroni telah sampai di Gedung Bareskrim Polri, ia sempat menghubungi Ketum Partai NasDem, Surya Paloh dan Anies Baswedan dihadapan para awak media.
Ternyata, Surya Paloh justru melarangnya untuk melaporkan pada Bareskrim Polri demi menjaga dan membangun komunikasi serta relasi kepada banyak pihak, khususnya dengan Partai Demokrat.
“Nah itu, Pak Surya ini kan selalu ingin membangun komunikasi yang baik. Saya dengar tadi, Pak Surya mengatakan ‘untuk apa? ini problem kita belum selesai kamu jangan nambah lagi. Nanti tambah riuh, ini kan sudah mulai tensinya sudah mulai turun,” jelas Hermawi menjelaskan kata-kata Surya Paloh.
“Saya kira Pak Surya itu ada benarnya, kan AHY sudah berbicara lain. Mungkin dia (Ahmad Sahroni) tidak puas atau ingin mengkonfirmasi ulang juga, telepon Anies,” lanjutnya.
Sama halnya dengan Surya Paloh, Anies Baswedan juga memberikan jawaban yang sama untuk tidak melaporkan SBY ke Bareskrim Polri.
“Anies bilang ‘kita move on, kita sudah punya koalisi. Lebih bagus energinya kita pakai untuk hal-hal yang positif. Untuk apa lapor-lapor seperti itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya,” pungkasnya.
Setelah mendengar kedua pertimbangan itu, Ahmad Sahroni pun mengurungkan niatnya untuk melaporkan SBY ke Bareskrim Polri. (Kmr)
Load more