“Sementara ini dari pihak IT internal setjen juga melakukan recovery manual melalui online dari sistem Google secara mandiri,” tandasnya.
Peratasan pada situs pemerintah nyatanya buka kali ini terjadi, melansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, jika keamanan informasi dan data pemerintah, khususnya melalui website ternyata sangat rawan untuk diretas.
Setidaknya pada catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2012 ini, sebanyak 50 persen website yang diretas menggunakan domain go.id. Sedangkan 50 persen lainnya adalah website dengan domain umum, seperti .com, .net, ac.id, or.id, atau .org.
Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas kominfo Jatim, Djoko Purwono mengungkapkan, ada beberapa alasan mengapa website pemerintah lebih banyak diserang, karena ketidakpuasan atau ketidaksenangan seseorang terhadap pelayanan atau data yang ditampilkan di website milik pemerintah.
"Itu memicu serangan terhadap website, sehingga situs milik pemerintah itu datanya dirusak dan jaringannya jadi terkunci. Namun, secara umum serangan hacker (perusak data situs web) berharap agar kinerja pemerintah tidak berjalan dengan baik," katanya. (saa/mii)
Load more