Menurut Cak Imin, berpindahnya kepemimpinan dirinya selaku Ketua Umum PKB, justru dirinya merasa telah dikudeta.
"Dalam proses kepemimpinan Ali Maskyur dan Yenni Inilah, atas kudeta terhadap saya dan saya terima ga ada masalah," jelas Cak Imin.
Cak Imin juga menegaskann jika dirinya memimpin PKB sudah sesuai prosedur dan legitimate secara hukum. Apalagi menurutnya, kudeta terhadap dirinya membuat masalah baru terkait pendaftaran PKB di KPU.
"Tapi karena disitu (pengangkatan ali Maskyur) tidak legitimate bukan ketua umum yang dikaui secara hukum, sementara untuk bisa daftar KPU harus ada tanda tangan Ketua Umum yang diakui secara hukum, tentunya itu tanda tangan saya. Maka, kita cari jalan supaya PKB bisa ikut daftar, jalan yang paling singkat itu apa? legalitas atas kepemimpinan," ungkap Cak Imin seperti yang dikutip Mata Najwa, Rabu (06/9/2023).
Kemudian, lanjut Cak Imin, kita cari jalan salah satunya pengangkatan yenny sebagai sekjen itu ga sah karena yenny diangkat bukan muktamar, yenny diangkat sebagai sekjen ditengah jalan atas pergantian itulah agak ribet segala macem, dari situlah penggantian Yenny kembali ke sekjen yang asal namanya lukman hadi, disitulah KPU menerima
Seperti diketahui, pada tahun 2008, Gus Dur dan Cak Imin sempat bersitegang. Pemicunya adalah pemecatan Cak Imin dari Ketua Umum Partai Kebangkita Bangsa.
Gus Dur yang kala itu menjabat sebagai Dewan Syuro Mesir, menganggap Cak Imin telah melanggar AD-ART, karena sering terlihat bermanuver ke Istana.
Load more