Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memulai pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-RRT meminta Perdana Menteri Cina, Li Qiang agar menghormati hukum internasional guna memperkuat kerjasama.
Oleh karena itu, selaku Ketua KTT ASEAN, Jokowi menegaskan hal ini perlu dimaknai oleh semua pihak dengan merealisasikan kerjasama konkret yang saling menguntungkan.
"Di mana hal tersebut hanya bisa dilakukan jika kita memiliki trust satu sama lain, yang tentu saja harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak," kata dia.
"Dan salah satunya dengan menghormati hukum internasional," sambungnya.
Kemudian, Jokowi juga mengingatkan pentingnya rasa saling percaya guna mengkokohkan bentuk kerjasama ini.
"Trust dan kerjasama konkret ini lah yang dapat menjadi positive force (kekuatan positif) bagi stabilitas dan perdamaian dunia," tandas dia.
Kemudian, secara resmi Jokowi membuka rangkaian acara KTT ke-26 ASEAN-RRT.
Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani menginformasikan bahwa Perdana Menteri China Li Qiang bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dijadwalkan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (6/9/2023).
"Mengenai kereta cepat, rencananya memang kalau launch-nya 1 Oktober (2023) tetapi rencananya untuk dilakukan testing bersama," kata Rosan seusai menghadiri konferensi pers The ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Balai Sidang Jakarta (JCC) di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sebenarnya besok Prime Minister China (Li Qiang) bersama-sama dengan Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) akan melakukan testing dari kereta api cepat besok tanggal 6 (September).
Sementara itu saat dikonfirmasi mengenai harga tiket untuk kereta cepat tersebut, ia mengaku saat ini masih dalam pembahasan.
"Masih diformulasikan harga tiketnya. Saya belum sampaikan sekarang tetapi sedang diformulasikan mengenai harga tiketnya. Jadi, soal harga masih kami bahas," ujar dia.
KA cepat relasi Jakarta-Bandung merupakan layanan KA cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam. (agr/mii)
Load more