Bahkan jika di perjalanan bisnis kerja sama ini menghadapi konflik, ASEAN dan China sepakat untuk menyelesaikannya dengan berdialog.
“Kita mencari titik temu saat melakukan bisnis, menangani perselisihan dengan baik melalui dialog dan konstitusi dan secara konsisten memperdalam kerja sama praktis dalam pandangan keamanan tradisional dan non-tradisional,” ungkapnya.
Sebagai contoh, Li Qiang menceritakan keutuhan persahabatan China dengan negara Asia Tenggara, yakni saat menghadapi pandemi Covid-19.
“Khususnya ketika dihadapkan pada tantangan Covid-19 dengan saling bahu membahu dalam masa-masa sulit tersebut. Dan itu merupakan cerminan tali persaudaraan kita dalam menghadapi kesulitan dengan tindakan nyata,” tandas dia. (agr/nsi)
Load more